Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan calon (paslon) 02 mendominasi perolehan suara di sejumlah Provinsi menjelang penetapan suara nasional oleh KPU, hari ini (20/3).
Prabowo-Gibran telah mencanangkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 6%-7%. Dapatkah target tersebut terpenuhi nantinya?
Menurut Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 6-7%, maka sektor manufaktur hari di atas 25% dari PDB. Infrastruktur harus berkorelasi dengan daya saing sektor industri terutama penurunan biaya logistik.
Tak hanya industri manufaktur, nilai tambah industri pertanian perlu digenjot dengan dukungan pembiayaan murah, keterkaitan rantai pasok ke industri, dan belanja riset yang naik.
Yang tak kalah penting, Bhima menghimbau agar Indonesia segera beralih ke ekonomi hijau mengingat besarnya ambisi negara mitra dagang Indonesia dalam mewujudkan Nol Emisi Karbon di 2050. Ia memproyeksikan peluang ekonomi hijau akan meningkat dalam kurun waktu 5 tahun.
Baca Juga: Ekonom Perkirakan BI Perlu Jaga Suku Bunga Acuan di Level 6%
"Jika ingin pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkelanjutan kunci nya adalah menciptakan transisi ke ekonomi hijau melalui pengembangan ekosistem industri komponen energi terbarukan, daur ulang sampah, investasi hijau didorong, dan disiapkan transisi pekerjanya," terang Bhima kepada KONTAN, Rabu (20/3).
Perihal korupsi dan birokrasi yang berbelit menurutnya perlu pula dibenahi dalam rangka mendukung Indonesia menjadi negara tujuan investasi.
"Kalau birokrasi nya makin bersih maka dipersepsikan biaya berusaha lebih murah, semua senang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News