Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan perlu menahan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang diselenggarakan pada 19 – 20 Maret 2024.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky menyampaikan inflasi umum diperkirakan meningkat ke 2,75% year on year (yoy) di Februari 2024, menyusul peningkatan harga bahan pangan akibat kombinasi tekanan dari sisi permintaan dan produksi.
“Meningkatnya intensitas El-Nino mendisrupsi kecukupan pasokan komoditas pangan sementara periode Ramadhan menyebabkan peningkatan permintaan komoditas pangan,” tulisnya dalam Seri Analisis Makroekonomi RDG BI Maret 2024, Selasa (19/3).
Di sisi lain, Riefky mengatakan, naiknya inflasi Amerika Serikat (AS) secara tak terduga memicu sentimen bahwa bank sentral AS (The Fed) perlu menunda penurunan suku bunga acuan dari titik tertingginya dalam 23 tahun terakhir.
Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Perkembangan Perekonomian Global dan Indonesia pada 2024
“Kondisi ini cukup memengaruhi terjadinya arus modal keluar dari pasar obligasi Indonesia,” terangnya.
Lebih lanjut, Riefky mengungkapkan, terlepas dari tingginya tekanan terhadap rupiah, di beberapa minggu terakhir pergerakan Rupiah dinilai cenderung stabil.
“Sehingga, kami berpandangan bahwa BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,00%,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News