Reporter: Siti Masitoh | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8% pada tahun 2029 mendatang. Salah satu upaya untuk mencapai target ambisius tersebut adalah memperluas kolaborasi dengan mitra global, termasuk Tiongkok melalui skema Two Countries Twin Parks (TCTP).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa kerja sama dua negara ini memiliki potensi besar dalam mempercepat arus investasi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Dengan populasi gabungan mencapai 1,7 miliar jiwa dan nilai ekonomi kolektif sebesar US$ 19,2 triliun, Indonesia dan China berada pada posisi strategis sebagai kekuatan pasar dan produksi global.
Tiongkok juga menjadi mitra dagang utama Indonesia dengan nilai perdagangan bilateral yang mencapai US$ 135 miliar pada 2024, menegaskan posisi strategis China dalam hubungan ekonomi Indonesia.
Mendorong Sinergi Industri Melalui Twin Parks
Airlangga menegaskan bahwa TCTP merupakan inisiatif strategis yang bertujuan membangun dua kawasan industri kembar di Indonesia dan China. Model kerja sama ini memungkinkan integrasi rantai nilai kedua negara, menggabungkan keunggulan komparatif Indonesia dan kapasitas manufaktur serta teknologi Tiongkok.
“Tujuannya adalah membangun dua kompleks industri di antara kota kembar agar sinergi kedua industri dan rantai nilai dapat optimal,” ujar Airlangga, Kamis (27/11/2025).
Baca Juga: Optimistis Ekonomi Melaju, Pemerintah Siapkan Stimulus Jumbo Jelang Nataru
Kawasan twin parks mencerminkan ekosistem kolaboratif yang memadukan:
- Kekayaan sumber daya Indonesia
- Potensi SDM dan pasar domestik
- Teknologi, pembiayaan, dan keahlian manufaktur China
Sinergi ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
TCTP sebagai Katalis Investasi
Pemerintah berharap skema TCTP dapat menarik lebih banyak investasi dari Tiongkok, khususnya dalam pengembangan kawasan industri Batang yang saat ini menjadi proyek bersama kedua negara. Ke depan, pengembangan TCTP juga berpotensi diperluas ke daerah lain seperti Pulau Bintan.
Pada 2024, sektor investasi utama Tiongkok di Indonesia mencakup:
- Industri logam: US$ 4 miliar
- Industri farmasi: US$ 1 miliar
Kerja sama yang terus diperluas ini diharapkan dapat memperkuat struktur industri nasional dan menyediakan basis produksi yang lebih kompetitif untuk pasar global.
Baca Juga: Prabowo Beri Waktu Setahun Bea Cukai Berbenah, Jika Gagal 16.000 Pegawai Dirumahkan!













