kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Ekonomi Indonesia Diprediksi Cuma Tumbuh 5% Sampai Tahun Depan, Baru Membaik di 2027


Jumat, 31 Oktober 2025 / 01:11 WIB
Ekonomi Indonesia Diprediksi Cuma Tumbuh 5% Sampai Tahun Depan, Baru Membaik di 2027
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dan tahun depan diprediksi di level 5% . KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/10/2025


Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target pertumbuhan ekonomi pemerintah tahun ini bisa jadi tidak tercapai. Sejumlah pakar memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 kemungkinan tidak akan mencapai 5,2%, yang jadi target pemerintah.

Pranjul Bhandari, Chief India Economist/Strategist, ASEAN Economist HSBC, memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh 5% tahun ini. Di 2026, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) juga diprediksi hanya sekitar 5%.

“Tapi di 2027 dan selanjutnya, saya rasa ekonomi akan tumbuh lebih tinggi dari 5,2%, lebih dekat ke 5,5%,” papar Bhandari dalam wawancara terbatas dengan sejumlah media, Rabu (29/10).

Bhandari memaparkan, tahun depan Indonesia masih akan menghadapi anomali. Di satu sisi, akan ada sentimen positif yang muncul sebagai efek kebijakan pasar dan fiskal yang longgar.

Baca Juga: Purbaya: 20 Tahun Terakhir Mesin Ekonomi Indonesia Masih Pincang

Bhandari memprediksi pemangkasan suku bunga dalam negeri bisa berlanjut. Selain itu, pemerintah juga akan terus menggelontorkan skema bantuan sosial. “Ini positif untuk pertumbuhan,” tutur Bhandari.

Akan tetapi, ada peluang muncul sentimen negatif dari kondisi global. Bhandari menyebut, sentimen negatif ini merupakan efek dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).

Bhandari melihat, banyak negara, khususnya negara-negara ASEAN, telah melakukan banyak sekali ekspor ke AS tahun ini. Banyak eksportir mengubah strategi dalam menyikapi tarif dan melakukan ekspor lebih awal.

“Banyak produk, seperti minyak sawit, ini sudah ditransaksikan lebih dulu. Jadi saat ini AS memiliki stok yang melimpah,” papar Bhandari.

Baca Juga: Asian Development Bank Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,1% di 2026

Karena itu, tahun depan, bisa jadi AS tidak akan mengimpor banyak, karena impor sudah banyak dilakukan pada tahun ini. Efeknya, dari sisi neraca dagang, nilai dan volume ekspor tahun depan berpotensi melemah.

“Jadi permintaan domestik bisa menguat di 2026, tapi permintaan dari sisi ekspor bisa melemah,” imbuh Bhandari.

Kondisi ini akan mempengaruhi ekonomi Indonesia tahun depan. Karena itu, Bhandari memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan cuma 5%. “Tapi setelah kondisi global membaik, dari 2027 dan seterusnya, kita bisa melihat pertumbuhan PDB,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×