Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah menggandakan beras miskin (raskin) pada Februari untuk alokasi Maret dan April. Meski ada keperluan beras tambahan, pemerintah akui bakal menggunakan produksi dalam negeri.
Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan, belum ada rencana Bulog menggunakan beras impor. "Tahun ini mudah-mudahan produksinya lumayan. Belum ada rencana impor dari luar," ujar Sutarto di Jakarta, Rabu (5/3).
Sutarto menjelaskan pada tahun 2013 lalu, ada tambahan tiga kali raskin, tapi pemerintah menggunakan produksi beras dalam negeri. Ini karena produksi beras di tahun 2012 baik.
Saat ini, cadangan beras Bulog sebesar 1,7 juta ton. Stok ini cukup untuk enam bulan mendatang dalam kondisi normal. Bulog akan meningkatkannya kembali hingga mencapai 2 juta ton seperti posisi pada akhir tahun kemarin.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan realisasi raskin hingga sekarang ini telah mencapai kisaran 80%. Pemerintah akan terus menambah realisasinya hingga mencapai 100%.
Sebagai informasi, alasan pemerintah lakukan tambahan raskin adalah sebagai bentuk antisipasi cuaca buruk yang saat ini melanda di berbagai wilayah Indonesia. Bahan pangan terutama beras menjadi sulit didapat karena gagal panen. Alhasil, raskin yang diberikan di Februari untuk jatah Maret dan April.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana menuturkan efek banjir dan bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini berdampak signifikan terhadap sektor pertanian. Oleh karena itu langkah antisipasi dari pemerintah sangat dibutuhkan agar kemiskinan tidak melonjak naik. Program raskin sebagai salah satu program yang diusung pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News