kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun ini Kemensos ubah program BPNT jadi program Sembako, apa bedanya?


Senin, 10 Februari 2020 / 17:51 WIB
Tahun ini Kemensos ubah program BPNT jadi program Sembako, apa bedanya?
ILUSTRASI. Warga membeli sembako menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran Bantuan Pangan Non Tunai di Blunyahrejo, Karangwaru, DI Yogyakarta, Kamis (23/2). Tahun ini salah satu program bansos dari Kemensos yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) aka


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, salah satu program bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos), yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan diubah menjadi Program Sembako. Sejalan dengan pengubahan julukan tersebut, ada pula beberapa kebijakan yang turut diubah.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Kemensos Andi ZA Dulung mengatakan, di tahun ini para keluarga penerima bantuan (KPM) akan menerima nilai bantuan sebesar Rp150.000 per bulan, atau naik Rp40.000 dari tahun sebelumnya, yaitu Rp110.000.

Baca Juga: Ubah kebijakan, mulai tahun ini penyaluran dana BOS langsung ke sekolah

"Jadi yang per bulan mereka mendapatkan bantuan itu Rp110.000 sekarang menjadi Rp150.000, saya kira mudah-mudahan impact-nya akan lebih besar lagi," ujar Andi di Gedung DPR RI, Senin (10/2).

Kemudian, Kemensos juga menambah jenis bahan pangan yang boleh dibeli oleh para KPM. Apabila di tahun sebelumnya komoditas bahan pangan yang dibeli hanya berupa beras dan telur, maka di tahun ini ada penambahan sumber protein.

Rincian komoditas bahan pangan yang ditambah oleh Kemensos adalah sumber karbohidrat berupa beras atau bahan pangan lokal lain seperti jagung dan sagu. Sumber protein hewani berupa telur, ayam, dan ikan segar. Sumber protein nabati berupa kacang-kacangan, termasuk tempe dan tahu. Ada pula sumber vitamin dan mineral berupa sayur mayur, dan buah-buahan.

Andi juga memaparkan ada empat tujuan dari program sembako di tahun ini. Pertama, berdasarkan riset, bantuan ini dapat membantu belanja para penerima manfaat selama 7-10 hari. Dengan kata lain, bantuan ini bertujuan mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan.

Baca Juga: Dana BOS tahun 2020 naik, ini rincian dana yang diterima setiap siswa

Kedua, bantuan ini diharapkan dapat memberikan gizi yang lebih seimbang kepada para KPM. Ketiga, meningkatkan ketepatan sasaran, waktu, jumlah, harga, kualitas, dan administrasi. Keempat, dapat memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan.

"Jadi KPM boleh memilih mereka mau beli apa dari list positif yang sudah ada, boleh beli semuanya boleh tidak, tergantung dari apa yang mereka butuhkan," papar Andi.

Tak hanya itu, bantuan ini juga memiliki beberapa manfaat secara umum maupun luas. Pertama, dapat memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan. Kedua, meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan sosial. Ketiga, meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan perbankan.

"Karena mereka semua sekarang disalurkan melalui satu kartu keluarga sejahtera (KKS). Kartu itu sama dengan yang digunakan oleh program keluarga harapan (PKH) untuk mengambil cash di ATM ataupun di bank, itu kartu yang sama walaupun berbeda rekening, karena kami menggunakan rekening e-wallet," pungkasnya.

Baca Juga: Istana: Kontraksi harga komoditas tekan pertumbuhan ekonomi Indonesia

Keempat, meningkatkan transaksi nontunai dalam agenda Gerakan Nasinal Nontunai (GNNT). Terakhir, bantuan ini bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro dan kecil di bidang perdagangan.

Instrumen pembayaran yang digunakan sebagai media penyaluran dana bantuan sosial program sembako menggunakan kartu keluarga sejahtera (KKS), sehingga pada saat pemanfaatan bantuan sedang berlangsung, kartu ini wajib dibawa oleh KPM. KKS dari bank penyalur juga dilengkapi dengan PIN sebanyak enam digit.

Baca Juga: Pembangunan infrastruktur diharapkan dongkrak bisnis karoseri di 2020

Selanjutnya, Kemensos mengalokasikan pagu Program Sembako di tahun 2020 senilai Rp 28,08 triliun dengan rencana pelaksanaan senilai Rp 27,36 triliun.
Adapun target KPM yang dibidik oleh Kemensos di tahun ini ada sebanyak 15,2 juta KPM. Di dalam pagu tersebut, ada efisiensi anggaran bansos Sembako yang tercatat sebesar Rp 720 miliar.

Andi menjelaskan, jumlah tersebut berasal dari adanya pengurangan target KPM. Lebih lanjut ia bilang, sejak awal jumlah KPM yang ditargetkan dan dianggarkan oleh Kemensos berjumlah 15,6 juta keluarga.

"Namun, mulai bulan September 2019 di mana tidak ada lagi program beras untuk keluarga sejahtera (rastra), semuanya berganti menjadi BPNT atau program sembako. Jadi otomatis semakin ketat pembagian dan cara penyalurannya di mana mereka harus buat rekening bank," ungkapnya.

Berdasarkan data di bulan Desember 2019, ada sebanyak 15.080.130 KPM yang menerima bantuan dari program BPNT. Jumlah tersebut lebih sedikit bila dibandingkan dengan target di tahun 2019, yaitu sebanyak 15.600.000 KPM.

Baca Juga: Menurut FDM, ini kunci untuk Indonesia maju di era digital

Oleh karena itu, Andi bilang, pihaknya memutuskan bahwa target penerima bantuan di tahun 2020 dibidik sebanyak 15.200.000. Dengan kata lain, terdapat efisiensi atau optimalisasi sebanyak 400 KPM yang nilainya setara dengan Rp720.000.000.

"Jadi hal yang membuat kenapa (target KPM) turun, bahwa memang ada penurunan jumlah karena pembagian rastra dan BPNT tidak seperti dulu lagi. Ini juga salah satu bukti bahwa semakin tepat sasaran," kata Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×