Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, salah satu program bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos), yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan diubah menjadi Program Sembako. Sejalan dengan pengubahan julukan tersebut, ada pula beberapa kebijakan yang turut diubah.
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Kemensos Andi ZA Dulung mengatakan, di tahun ini para keluarga penerima bantuan (KPM) akan menerima nilai bantuan sebesar Rp150.000 per bulan, atau naik Rp40.000 dari tahun sebelumnya, yaitu Rp110.000.
Baca Juga: Ubah kebijakan, mulai tahun ini penyaluran dana BOS langsung ke sekolah
"Jadi yang per bulan mereka mendapatkan bantuan itu Rp110.000 sekarang menjadi Rp150.000, saya kira mudah-mudahan impact-nya akan lebih besar lagi," ujar Andi di Gedung DPR RI, Senin (10/2).
Kemudian, Kemensos juga menambah jenis bahan pangan yang boleh dibeli oleh para KPM. Apabila di tahun sebelumnya komoditas bahan pangan yang dibeli hanya berupa beras dan telur, maka di tahun ini ada penambahan sumber protein.
Rincian komoditas bahan pangan yang ditambah oleh Kemensos adalah sumber karbohidrat berupa beras atau bahan pangan lokal lain seperti jagung dan sagu. Sumber protein hewani berupa telur, ayam, dan ikan segar. Sumber protein nabati berupa kacang-kacangan, termasuk tempe dan tahu. Ada pula sumber vitamin dan mineral berupa sayur mayur, dan buah-buahan.
Andi juga memaparkan ada empat tujuan dari program sembako di tahun ini. Pertama, berdasarkan riset, bantuan ini dapat membantu belanja para penerima manfaat selama 7-10 hari. Dengan kata lain, bantuan ini bertujuan mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan.
Baca Juga: Dana BOS tahun 2020 naik, ini rincian dana yang diterima setiap siswa
Kedua, bantuan ini diharapkan dapat memberikan gizi yang lebih seimbang kepada para KPM. Ketiga, meningkatkan ketepatan sasaran, waktu, jumlah, harga, kualitas, dan administrasi. Keempat, dapat memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan.
"Jadi KPM boleh memilih mereka mau beli apa dari list positif yang sudah ada, boleh beli semuanya boleh tidak, tergantung dari apa yang mereka butuhkan," papar Andi.
Tak hanya itu, bantuan ini juga memiliki beberapa manfaat secara umum maupun luas. Pertama, dapat memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan. Kedua, meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan sosial. Ketiga, meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan perbankan.
"Karena mereka semua sekarang disalurkan melalui satu kartu keluarga sejahtera (KKS). Kartu itu sama dengan yang digunakan oleh program keluarga harapan (PKH) untuk mengambil cash di ATM ataupun di bank, itu kartu yang sama walaupun berbeda rekening, karena kami menggunakan rekening e-wallet," pungkasnya.
Baca Juga: Istana: Kontraksi harga komoditas tekan pertumbuhan ekonomi Indonesia