Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) melalui Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran anggarkan dana Rp 95,8 miliar.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran I Wayan Dipta menyatakan Rp 48 miliar digunakan untuk merevitalisasi pasar rakyat. Sedangkan Rp 10 miliar untuk penataan pedagang kaki lima. Sisanya untuk peningkatan daya saing UKM dan pemasaran Koperasi dan UKM.
"Dalam rangka peningkatan daya saing dan nilai tambah produk UMKM, Kemenkop UKM pada 2017 menargetkan memfasilitasi 2.025 UMKM untuk mendapatkan standardisasi dan sertifikasi produk berupa Halal, SNI, HKI, dan lSO atau HCCP," ungkap I Wayan Dipta pada Jumat (5/1) di Jakarta.
I Wayan bilang dari target tersebut, hingga akhir 2017 Kemenkop UKM telah berhasil memfasilitasi fasilitasi 2.083 UMKM atau 102,86% dari target. Sedangkan pada 2018 kegiatan standardisasi dan sertifikasi ditargetkan sebanyak 2.500 UMKM.
I Wayan menyatakan selain melalui fasilitasi peningkatan daya saing dan nilai tambah produk UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM juga melakukan Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UKM melalui Ecotourism.
Sejak Tahun 2010 hingga 2015, Kemkop UKM telah memberikan fasilitas bantuan pengembangan pariwisata berkelanjutan (ecotourism) kepada 3O (tiga puluh) koperasi.
I Wayan menyatakan pada 2018 akan diberikan capacity building khususnya pada destinasi wisata unggulan seperti Mandalika, Borobudur, Bromo, Tengger,Semeru melalui Bimbingan teknis dan Temu Usaha atau Bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News