kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Surplus Neraca Perdagangan Mei Diprediksi Susut, Ini Penyebabnya


Selasa, 13 Juni 2023 / 13:37 WIB
Surplus Neraca Perdagangan Mei Diprediksi Susut, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat di terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/5/2023). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia berpotensi kembali mencetak surplus pada Mei 2023. Namun, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, keuntungan neraca dagang Mei 2023 akan menurun dari surplus April 2023. 

Berdasarkan hitungan Josua, surplus neraca perdagangan Mei 2023 sebesar US$ 2,57 miliar. Ini mengecil dari surplus bulan sebelumnya yang sebesar U$ 3,94 miliar. 

"Penurunan surplus terlihat dari penurunan surplus perdagangan antara Indonesia dan China," terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (12/6). 

Meski demikian, Josua memperkirakan ada potensi kenaikan ekspor sebesar 1,1% secara bulanan (month on month/ MoM) di Mei 2023. Ini karena normalisasi kinerja ekspor pasca libur Ramadan dan Idul Fitri. 

Baca Juga: Perlambatan Ekonomi Negara Mitra Dagang Akan Pengaruhi Ketahanan Eksternal RI

Hanya saja, bila dibandingkan dengan Mei 2022, kinerja ekspor berpotensi tergerus 9,3% secara tahunan. Akibat pelemahan harga komoditas dan penurunan aktivitas manufaktur negara mitra dagang Indonesia. 

Sedangkan nilai impor diperkirakan tumbuh 10,4% MoM. Ini seiring dengan aktivitas manufaktur Indonesia yang tetap ekspansif. 

Selain itu, Indeks Harga Produsen China yang mencatat deflasi berimplikasi pada potensi penurunan harga barang-barang dari China sehingga mendorong impor lebih lanjut. 

Namun, bila dibandingkan dengan Mei 2022, kinerja impor diperkirakan tergerus 9,0% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×