kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.362   33,00   0,20%
  • IDX 7.084   39,44   0,56%
  • KOMPAS100 1.030   7,34   0,72%
  • LQ45 801   5,89   0,74%
  • ISSI 225   1,10   0,49%
  • IDX30 419   3,36   0,81%
  • IDXHIDIV20 495   3,62   0,74%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   0,50   0,42%
  • IDXQ30 136   0,80   0,59%

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Menyusut Jadi US$ 160 Juta


Senin, 02 Juni 2025 / 14:18 WIB
Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Menyusut Jadi US$ 160 Juta
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Andry Denisah/rwa. Kinerja neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 masih mencatatkan surplus. Meski demikian, surplus tersebut semakin menipis.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 masih mencatatkan surplus. Meski demikian, surplus tersebut semakin menipis.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengungkapkan, kinerja surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencapai US$ 0,16 miliar. Surplus ini tercatat menipis bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus US$ 4,33 miliar.

Adapun Pudji menyampaikan, surplus neraca perdagangan pada April 2025 ini merupakan yang terendah sejak Mei 2020 yang mana kala itu surplusnya mencapai US$ 2,09 miliar.

“Jadi secara bulanan surplus bulan April 2025 ini merupakan surplus terendah sejak Mei 2020,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (2/6).

Baca Juga: BPS Prediksi Produktivitas Petani Terancam Terganggu di Juni-Juli 2025, Ada Apa?

Ia menjelaskan, rendahnya surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 disebabkan adanya penurunan nilai ekspor sebesar 10,77% atau mencapai US$ 20,74 miliar, dibandingkan Maret 2025 yang mencapai US$ 23,24 miliar.

Sedangkan nilai impor mencapai US$ 20,58 miliar, atau meningkat 8,1% dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 18,92 miliar.

Lebih lanjut, Pudji membeberkan surplus neraca perdagangan ini lebih ditopang oleh komoditas non minyak dan gas (migas) mencapai US$ 1,51 miliar, namun lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 6 miliar.

Penyumbang utama surplus neraca perdagangan dari komoditas non migas adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).

Pada saat yang sama, neraca perdagangan dari komoditas migas mencatatkan defisit US$ 1,35 miliar, dengan defisit yang menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai defisit US$ 1,67 miliar. Penyumbang utama defisit migas adalah hasil minyak dan minyak mentah.

Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$ 11,07 miliar, atau meningkat US$ 0,95 miliar, bila dibandingkan periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Makin Tipis, BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Capai US$ 0,16 Miliar

Selanjutnya: Ada Tambahan 6,3 GW dari PLTU di RUPTL, ESDM: Sudah Beroperasi dan Dalam Konstruksi

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 3-4 Juni, Provinsi Berikut Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×