kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Surplus neraca dagang dorong kemampuan bayar utang RI


Selasa, 16 November 2021 / 19:56 WIB
Surplus neraca dagang dorong kemampuan bayar utang RI
ILUSTRASI. DSR Tier 1 Indonesia di kuartal III-2021 jadi 24,76%


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio pembayaran utang atau debt to service ratio (DSR) Tier-1 Indonesia di akhir kuartal III-2021 mengalami penurunan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Bank Indonesia (BI), DSR Tier-1 kuartal III-2021 tercatat sebesar 24,76%. Level ini turun dari DSR di kuartal II-2021 yang capai 26,43%.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, penurunan rasio pembayaran utang tersebut didorong oleh peningkatan penerimaan neraca transaksi berjalan.

“Penerimaan neraca transaksi berjalan pada kuartal III-2021 naik seiring naiknya surplus neraca perdagangan akibat ekspor yang meningkat didorong harga komoditas,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Selasa (16/11).

Faisal menjelaskan, perhitungan DSR tier-1 ini adalah pembayaran pokok dan bunga Utang Luar Negeri (ULN) dibagi dengan penerimaan neraca transaksi berjalan. Nah, karena ada peningkatan penerimaan ini, tentu akan menurunkan DSR.

Baca Juga: Ini penyebab turunnya rasio pembayaran utang pada kuartal III-2021

Sebagai gambaran, salah satu penyebab penerimaan transaksi berjalan Indonesia meningkat pada kuartal III-2021 ini adalah surplus neraca perdagangan yang jumbo.

Seperti diketahui, neraca perdagangan Indonesia pada kuartal tersebut tercatat sebesar US$ 13,24 miliar atau lebih tinggi dari surplus neraca perdagangan pada kuartal II-2021 yang sebesar US$ 6,31 miliar.

Namun, memang dari posisi ULN Indonesia pun, pada kuartal III-2021 tercatat meningkat. BI mencatat, posisi ULN pada kuartal III-2021 sebesar US$ 423,1 miliar atau naik dari US$ 415,9 miliar pada kuartal II-2021.

Ke depan, Faisal memandang kemampuan membayar pokok serta bunga ULN berpotensi makin membaik. Namun, dengan catatan neraca perdagangan konsisten membukukan surplus yang besar.

Selanjutnya: Pabrik AC Panasonic hasil relokasi dari Malaysia mulai produksi perdana di tanah air

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×