kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surat buat Pak Camat yang melengserkan staf milenial Andi Taufan dari istana negara


Sabtu, 25 April 2020 / 06:05 WIB
Surat buat Pak Camat yang melengserkan staf milenial Andi Taufan dari istana negara
ILUSTRASI.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Berada di lingkungan ring satu istana kepresidenan, mungkin sebelumnya tak pernah dibayangkan oleh sosok Andi Taufan Garuda Putra.

Sebagai anak muda mungkin di tidak sadar bahwa semua perilaku di ring satu istana akan menjadi perhatian seluruh umat manusia di negeri ini. 

Baca Juga: Ponpes Al Fatah Temboro, klaster baru virus corona dari lereng Gunung Lawu
 
Termasuk saat Andi membuat sepucuk  surat pada 1 April 2020 yang ia tujukan kepada camat di seluruh Indonesia dengan menggunakan kop resmi Sekretartiat Kabinet Republik Indonesia.

Surat bernomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 dengan sifat penting berisi perihal Kerjasama Sebagai Relawan Desa Lawan Covid-19.

Baca Juga: Presiden Jokowi buka suara tanggapi mundurnya staf khusus milenial Belva dan Andi

Di surat itu ia membawa-bawa PT Amarhta Mikro Fintek (Amartha) untuk berpartisipasi di program Kementerian Desa Pembangunan daerah tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. 

Baca Juga: Ini tiga jurus ditjen pajak kejar setoran penerimaan pajak sampai akhir tahun

Amarhta adalah startup yang di rintis Andi ini jauh hari sebelum menjadi staf khusus presiden Joko Widodo .Startup tersebut berpartisipasi program Relawan Desa Lawan Covid-19 di Pulau Jawa, Sulawesi dan Sumatra.

Komitmen Amartha berupa pertama edukasi Covid-19, dengan ikut menyosialisasikan kepada masyarakat terhadap desa Mitra Amartha.

SELANJUTNYA>>>

Kedua, Pendataan Kebutuhan Alat Pelindung Diri Puskesmas

Dalam surat itu Andi meminta kepada camat beserta para perangkat desa agar ikut mendukung program kerjasama tersebut.

Baca Juga: Ditjen Pajak coba tiga jurus tambah penerimaan 2020

Surat Andi kepada para camat itu kemudian menuai polemik saat dibuka pers ke publik. Karena keterlibatan orang istana di program penanganan bencana non alam ini dikhawatirkan menjadi moral hazard dalam pelaksanaan di lapangan.

Akhrinya Andi Taufan Garuda Putra kembali menulis surat perihal Klarifikasi dan Permohonan Maaf pada 12 April 2020.

Baca Juga: Potensi tsunami besar terdeteksi di wilayah calon ibu kota baru

Kali ini surat tersebut tidak di seratai dengan kop surat resmi Kementerian Sekretariat Kabinet, meskipun di dalamnya Andi menarik surat yang telah ia buat pada tanggal 1 April 2020. 

"Saya mohon maaf atas hal ini, dan menarik kembali surat tersebut. Perlu saya sampaikan bahwa surat tersebut bersifat pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan Covid yang diisi oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmgirasi."

Baca Juga: Larangan mudik angkutan udara mulai 24 April sampai 1 Juni 2020

Andi juga menegaskan bahwa kungan tersebut murni atas dasar kemanusiaan dengan biaya Amartha dan donasi masyarakat, yang akan dpiertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan tersebut diberikan tanpa menggunakan anggaran negara baik APBN maupun APBD.

SELANJUTNYA>>>

Kritik pedas terhada Andi terus menguat, sampai akhirnya Andi menyampaikan surat pengunduran diri ke Presiden Joko Widodo pada 17 April 2020. Permohonan pengunduran diri tersebut telah disetujui Jokowi. 

Baca Juga: Dana prakerja Rp 596,79 miliar mulai cair ke rekening, boleh dipakai apa aja ya?

Pada Jumat  (24/4) CEO PT Amartha Mikro Fintek, Andi Taufan Garuda Putra mengumumkan telah mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo mengangkat Andi Taufan Garuda Putra, bersama enam orang generasi milenial lalinnya sebagai staf khusus dari pada hari Kamis (21/11) di Istana Kepresidenan. Artinya Andi Taufan Garuda Putra genap lima bulan menjadi staf khusus Presiden Jokowi.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder dan CEO Amartha, perusahaan pionir teknologi finansial peer to peer lending (tekfin p2p lending) yang menghubungkan pendana di perkotaan dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui teknolog.

“Andi Taufan Garuda Putra, umur 32 tahun, telah meraih banyak penghargaan inovasi atas kepeduliannya terhadap sektor-sektor UMKM. Jadi CEO PT Amartha Mikro Fintek. Tugas khusus untuk mengembangkan inovasi," kata Jokowi saat memperkenalkan Andi Taufan.

Selama ini, Amartha hadir sebagai bisnis sosial yang memiliki visi untuk mewujudkan kesejahteraan merata di Indonesia dan serta mendorong percepatan inklusi keuangan terutama untuk ekonomi informal serta masyarakat piramida terbawah di pedesaan.

Pria yang akrab disapa Taufan ini lahir di Jakarta, 24 Januari 1987 merupakan lulusan Sarjana Bisnis, Institut Teknologi Bandung dan Master of Public Administration, Harvard Kennedy School. Sebelumnya, Taufan bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama hampir dua tahun

SELANJUTNYA>>>

Saat melihat banyak pelaku usaha mikro di pedesaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses finansial saat berkunjung ke desa Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. Pada 2009, Taufan meninggalkan pekerjaannya dan mendirikan Amartha dengan berbentuk microfinance atau lembaga keuangan mikro.

Pada 2016, Amartha bertransformasi menjadi tekfinPp2P lending sebagai upaya menjangkau jutaan pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan.

Di 2019, Amartha mengantongi izin usaha Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berhasil menyalurkan Rp1,6 triliun kepada lebih dari 340 ribu mitra di 5.400 pedesaan.

Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha menyatakan, "Amartha berbangga dan mendukung sepenuhnya atas dilantiknya Taufan, pendiri dan CEO Amartha sebagai Staf Khusus Presiden," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Berdasar pada pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan Taufan selama hampir 10 tahun di Amartha dan memajukan sektor UMKM, tentu dapat memberikan kontribusi, terobosan dan inovasi guna mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia”.

Atas pencapaiannya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pertama, yaitu pengentasan kemiskinan.

Amartha menjadi tekfin dari Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan di SDG Finance Geneva Summit 2019 oleh United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB sebagai perusahaan yang masuk dalam kategori Growth Stage Impact Ventures (GSIV).

Amartha menjadi satu-satunya tekfin p2p lending yang menawarkan alternatif investasi yang memberikan keuntungan, sekaligus berdampak nyata pada peningkatan perekonomian masyarakat di pedesaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×