kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Struktur Ekonomi RI Mulai Beralih ke Industri Pengolahan, Apa Dampaknya?


Kamis, 08 Februari 2024 / 11:05 WIB
Struktur Ekonomi RI Mulai Beralih ke Industri Pengolahan, Apa Dampaknya?
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat bahwa struktur ekonomi Indonesia mulai bergeser dari struktur ekonomi berbasis komoditas menjadi struktur ekonomi yang bersegmen ke industri pengolahan.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menjelaskan,meski pergeseran struktur ekonomi tersebut masih tahap awal namun dampaknya sudah dirasakan lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup bagus.

"Walaupun mungkin masih tahap awal tapi kita sudah melihat dampaknya. Jadi kita lihat bahwa ekonomi kita pertumbuhannya oke," ujar Destry dalam acara Economic Outlook 2024, di Jakarta, Rabu (7/2).

Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 145,1 Miliar di Januari 2024

Destry mengakui bahwa hilirisasi di sektor nikel sangat berdampak positif terhadap kinerja ekspor. Ia bilang, sejak hilirisasi berjalan maka perdagangan Indonesia dengan China sudah mengalami surplus sejak tahun 2021 dan 2022.

"Dan kemarin kita surplus dengan China, artinya ada dampak yang positif dari pergeseran struktur ekonomi kita yang tadinya base on comodity base, mulai masuk ke segmen yang processing industry base," katanya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistk (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 sebesar 5,05% year on year (YoY), atau lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31% YoY pada tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×