kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Ada Momen Pemilu, World Bank Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Hanya 4,9%


Rabu, 07 Februari 2024 / 16:03 WIB
Ada Momen Pemilu, World Bank Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Hanya 4,9%
ILUSTRASI. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 hanya berada pada angka 4,9%. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/nym.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Dunia alias World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 hanya berada pada angka 4,9%.

Senior Economist World Bank, Indira Maulani Hapsari mengatakan, faktor yang menyebabkan perekonomian Indonesia tidak mencapai level 5% adalah karena adanya harga komoditas yang mulai hilang sehingga mempengaruhi kinerja ekspor dan impor.

"Harga komoditas yang mulai menghilang yang kemarin-kemarin sudah terasa di growth yang cukup tinggi, jadi itu cukup mempengaruhi sektor eksternal kita, ekspor dan impor," ujar Indira dalam acara Economic Outlook 2024, Rabu (7/2).

Baca Juga: Agar Naik Kelas, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minimal di Level 6%

Apalagi, kata Indira, pada tahun pemilu ini kinerja investasi Indonesia akan menunjukkan perlambatan. Namun, dirinya menyebut, perlambatan investasi ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja, melainkan negara-negara lain yang mengadakan pemilu juga mengalami hal serupa.

"Investasi itu juga diperkirakan akan sedikit  melambat, jadi seperti biasa itu gak cuma di Indonesia tapi juga di negara-negara lain yang melakukan election," katanya.

Indira menambahkan, inflasi masih akan tetap terjaga dan kembali dalam target Bank Indonesia (BI). Namun, menurutnya, ruang moneter BI akan semakin sempit lantaran target inflasinya juga semakin kecil.

"Jadi kita melihat bagaimana kebijakan ini ke depannya untuk mem-balance antara menjaga shock dari adanya perekonomian global ini tapi juga pada saat yang sama berusaha membantu men-support perekonomian untuk tetap tumbuh," tandas Indira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×