kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ada Momen Pemilu, World Bank Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Hanya 4,9%


Rabu, 07 Februari 2024 / 16:03 WIB
Ada Momen Pemilu, World Bank Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Hanya 4,9%
ILUSTRASI. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 hanya berada pada angka 4,9%. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/nym.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Dunia alias World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 hanya berada pada angka 4,9%.

Senior Economist World Bank, Indira Maulani Hapsari mengatakan, faktor yang menyebabkan perekonomian Indonesia tidak mencapai level 5% adalah karena adanya harga komoditas yang mulai hilang sehingga mempengaruhi kinerja ekspor dan impor.

"Harga komoditas yang mulai menghilang yang kemarin-kemarin sudah terasa di growth yang cukup tinggi, jadi itu cukup mempengaruhi sektor eksternal kita, ekspor dan impor," ujar Indira dalam acara Economic Outlook 2024, Rabu (7/2).

Baca Juga: Agar Naik Kelas, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minimal di Level 6%

Apalagi, kata Indira, pada tahun pemilu ini kinerja investasi Indonesia akan menunjukkan perlambatan. Namun, dirinya menyebut, perlambatan investasi ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja, melainkan negara-negara lain yang mengadakan pemilu juga mengalami hal serupa.

"Investasi itu juga diperkirakan akan sedikitĀ  melambat, jadi seperti biasa itu gak cuma di Indonesia tapi juga di negara-negara lain yang melakukan election," katanya.

Indira menambahkan, inflasi masih akan tetap terjaga dan kembali dalam target Bank Indonesia (BI). Namun, menurutnya, ruang moneter BI akan semakin sempit lantaran target inflasinya juga semakin kecil.

"Jadi kita melihat bagaimana kebijakan ini ke depannya untuk mem-balance antara menjaga shock dari adanya perekonomian global ini tapi juga pada saat yang sama berusaha membantu men-support perekonomian untuk tetap tumbuh," tandas Indira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×