kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Stok Berlimpah, Harga Bawang Putih kok Melonjak?


Jumat, 06 Desember 2024 / 19:33 WIB
Stok Berlimpah, Harga Bawang Putih kok Melonjak?
ILUSTRASI. Harga bawang putih masih terus naik. Menurut data pangan dari panel Badan Pangan Nasional hari ini Jumat (6/12), harga bawang putih bonggol masih menunjukkan kenaikan.


Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga bawang putih masih terus naik. Menurut data pangan dari panel Badan Pangan Nasional hari ini Jumat (6/12), harga bawang putih bonggol masih menunjukkan kenaikan.

Dari data Badan Pangan Nasional Jumat (6/12), harga bawang putih bonggol Rp 41.900 per kilogram atau naik naik 0,38%.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan kenaikan harga bawang putih karena komoditas ini kebanyakan dari impor.

“Salah satu faktor kenaikan bawang putih kan impor, ya,” ujar Mansuri pada Kontan, Jumat (6/12).

Baca Juga: Harga Bawang Putih Tinggi, Kemendag Dorong Importir Realisasikan Impor

Ketua Umum Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Purbarindo), Reinhard Antonius juga mengatakan, penyebab mahalnya bawang putih mahal padahal stok melimpah adalah karena harga bawang putih impor dari China sedang tinggi.

“Untuk stok bawang putih di akhir tahun ini bulan November dan Desember berlimpah, tapi memang harga dari bawang putih di China melonjak signifikan, dua bulan terakhir hampir US$ 200.000 per ton," ujar Reinhard dalam rapat koordinasi stabilisasi harga dan pasokan Nataru 2024/2025, Kamis (5/12).

Dia menambahkan, banyaknya stok bawang putih juga disebabkan karena daya beli masyarakat terus menurun.

“Kami berproyeksi akan masih ada stok sekitar 120.000 (ton) yang akan di-carry over ke tahun 2025, awal nanti. Namun, hal ini terjadi mungkin karena daya beli masyarakat untuk bawang putih ini sangat lemah sekali di dua bulan terakhir,” kata dia.

Selanjutnya: VKTR Teknologi (VKTR) Targetkan Pabrik Perakitan di Magelang Komisioning Tahun Ini

Menarik Dibaca: Ini Tren Perlengkapan Olahraga yang Populer di 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×