Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para importir pangan termasuk bawang putih mulai was-was dengan kenaikan harga dolar.
Anggota Perkumpulan Pengusaha Bawang dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Jaya Sartika menyebut kondisi naiknya harga dollar mulai berdampak pada kenaikan harga bawang putih di level internasional.
"Karena harga beli dari supplier-nya based on dollar, jadi hanganya pasti ikut terkoreksi," ungkap Jaya pada Kontan.co.id, Senin (1/7).
Jaya bilang rata-rata kenaikan harga jual di tingkat importir sudah mencapai Rp 28.500/kg dari sebelumnya Rp 26.500. Jadi ada kenaikan sekitar Rp 1.000-1.500/kg.
Baca Juga: Catat Kurs Dollar-Rupiah di BCA pada Senin (1/7) beserta Cara Penukaran Valas
Meski demikian, pihaknya mengklaim kegiatan impor tidak terganggu atau tetap berjalan. Sebab, kebutuhan bawang putih dari luar memang cukup besar.
"Jadi kita tetap impor," pungkasnya.
Asal tahu saja, kebutuhan impor bawang putih memang cukup besar setiap tahunnya.
Pada tahun 2024 saja, pemerintah menetapkan impor bawang putih sebanyak 645.025 ton.
Menguatnya dolar AS terhadap rupiah diprediksi turut mengerek beberapa komoditas impor termasuk bawang putih itu sendiri.
Berdasarkan Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (1/7), pukul 16.36 WIB, harga bawang putih memang terpantau naik tipis mencapai 0,29% menjadi Rp 41.000/kg.
Baca Juga: Rupiah Melemah, Harga Pangan Impor Turut Terseret Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News