CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Staf khusus presiden bantah kerja sama dengan Jero


Selasa, 09 September 2014 / 19:59 WIB
Staf khusus presiden bantah kerja sama dengan Jero
ILUSTRASI. Intip 8 Makanan yang Membuat Kenyang Lebih Lama Saat Berpuasa


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa mengaku tidak pernah menjalin kerja sama dengan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Seusai diperiksa sebagai saksi bagi Jero dalam kasus dugaan pemerasan di Kementerian ESDM, Daniel menampik memiliki kedekatan dengan Jero.

"Tidak ada (kerja sama). Biarlah prosesnya kita serahkan kepada penyidik dan izinkan saya meninggalkan tempat," kata Daniel seusai bersaksi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (9/9).

Daniel mengatakan, kedatangannya semata memenuhi permintaan penyidik untuk menyampaikan apa yang diketahuinya mengenai kasus tersebut. Namun, ia tidak menyebutkan keterangan yang disampaikannya dalam kesaksian.

Saat ditanya apakah hasil dugaan pemerasan yang dilakukan Jero turut mengalir kepadanya, Daniel tidak mengiyakan, tetapi juga tidak menampik. "Nanti bisa tanyakan ke KPK," ujarnya seraya masuk ke mobilnya.

Pada 25 Juni lalu, KPK pernah meminta keterangan Daniel terkait penyelidikan yang sama. Seusai dimintai keterangan, Daniel enggan mengungkapkan materi pertanyaan yang diajukan tim penyelidik KPK kepadanya. KPK menetapkan Jero sebagai tersangka sejak 2 September 2014.

Selama menjadi Menteri ESDM, Jero melalui Waryono Karno, yang saat itu menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, dan bawahannya yang lain diduga memeras sejumlah rekanan pengadaan di kementerian tersebut. Terhitung sejak tahun 2011 hingga 2013, total uang yang diperoleh Jero dari pemerasan itu mencapai Rp 9,9 miliar. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×