kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Waspadai Dampak Omicron terhadap Pemulihan Ekonomi Kuartal I 2022


Kamis, 27 Januari 2022 / 15:38 WIB
Sri Mulyani Waspadai Dampak Omicron terhadap Pemulihan Ekonomi Kuartal I 2022
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam rapat kerja bersama Komite IV DPD RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/1/2022).


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat setelah masuknya varian omicron ada awal tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai mewaspadai penyebaran omicron terhadap perekonomian, terutama pada tiga bulan pertama tahun ini.

"Perkembangan omicron yang masuk ke Indonesia dan menjadi perhatian kami agar tidak mempengaruhi terlalu banyak pemulihan ekonomi, terutama kuartal pertama tahun 2022," kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (27/1).

Baca Juga: Waspada Kontraksi Ekonomi Akibat Omicron

Catatan Sri Mulyani, hingga 25 Januari 2022, rerata kasus harian Covid-19 di dunia mencapai 3,31 juta kasus. Dari jumlah ini, tingkat kematian mencapai 8.000 orang. Sementara di Indonesia, rerata mencapai 1.808 kasus per hari.

Menurutnya, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini masih tergolong rendah dibanding negara lain. Tercatat, rerata kasus Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 616.600 kasus, Prancis 366.200 kasus, India 312.000 kasus, Italia 162.400, dan Brasil 159.800 kasus.

Meski demikian, hal ini perlu menjadi perhatian. Apalagi, penambahan kasus transmisi lokal omicron lebih tinggi dibandingkan kasus yang berasal dari perjalanan luar negeri.

Baca Juga: Cegah Kenaikan Kasus, Pengusaha Desak Percepatan Vaksin Booster

Menurut Menkeu, pemerintah terus menggunakan APBN sebagai instrumen countercyclical untuk menangani pandemi Covid-19 sekaligus dampaknya pada perekonomian. Namun, APBN juga akan dikelola secara fleksibel agar sesuai dengan situasi pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×