kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani siapkan skema bantuan langsung tunai (BLT) untuk pekerja informal


Selasa, 24 Maret 2020 / 20:33 WIB
Sri Mulyani siapkan skema bantuan langsung tunai (BLT) untuk pekerja informal


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penguatan jaring pengaman sosial (social safety net) menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini di tengah penanganan dampak Covid-19 di Indonesia.

Jaring pengaman sosial yang lebih kuat diharapkan dapat menolong kelompok masyarakat terbawah agar tak semakin banyak yang masuk ke dalam jurang kemiskinan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah saat ini sedang menggodok kebijakan stimulus untuk menopang masyarakat di sektor informal. Salah satunya ialah dengan mengucurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada kelompok masyarakat tertentu.

Baca Juga: Ma'ruf Amin sebut pemerintah tengah kaji berbagai relaksasi bagi warga miskin

“Kita masih lihat mekanisme di sektor informal untuk mendukungnya. BLT bisa diberikan namun berdasarkan database agar masyarakat bisa benar-benar mengikuti arahan pemerintah untuk tinggal di rumah, mengurangi interaksi dan aktivitas di luar,”tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/3) sore.

Belum ada gambaran rinci bagaimana mekanisme penyaluran BLT ini dan berapa besarannya.

Namun, Sri Mulyani menjelaskan, BLT ini fokusnya adalah memastikan bahwa kebutuhan barang pokok masyarakat, terutama pekerja informal dan pekerja harian, tetap terpenuhi meski harus tinggal di rumah saja dalam masa-masa ini.

Baca Juga: Ada corona, Kemensos naikkan nilai bantuan sembako jadi Rp 200.000

“Kami juga sudah komunikasi dengan DPR. Presiden sudah komunikasi dengan pimpinan DPR dan BPK untuk memformulasikan aspek-aspek ini dan secara legislasi pun tetap baik dan sesuai koridor hukum,” tandas Sri Mulyani.

Sebelumnya, dalam rangka memperkuat jaring pengaman sosial bagi kelompok masyarakat terbawah, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kenaikan tambahan manfaat terhadap pemegang Kartu Sembako sebesar Rp 50.000 per keluarga menjadi Rp 200.000 selama 6 bulan. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 4,56 triliun.

Baca Juga: Kasus corona bertambah jadi 107 kasus, ini wilayah terdampak

Kementerian Sosial (Kemensos) juga telah menyatakan percepatan penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 10 juta keluarga penerima manfaat.

Yaitu penyaluran PKH tahap kedua akan dipercepat menjadi pertengahan Maret, sementara penyaluran PKH tahap ketiga akan dipercepat menjadi April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×