kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.469   -10,06   -0,13%
  • KOMPAS100 1.154   -0,36   -0,03%
  • LQ45 914   0,76   0,08%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,31   0,28%
  • IDXHIDIV20 570   2,59   0,46%
  • IDX80 132   0,18   0,14%
  • IDXV30 140   0,94   0,68%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Sri Mulyani Mengatakan APBN Surplus Rp 131,8 Triliun per Februari 2023


Selasa, 14 Maret 2023 / 17:10 WIB
Sri Mulyani Mengatakan APBN Surplus Rp 131,8 Triliun per Februari 2023
Sri Mulyani Sampaikan APBN Mengalami Surplus Rp 131,8 Triliun pada Februari 2023


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 mencetak surplus pada Februari 2022. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, surplus APBN pada periode laporan sebesar Rp 131,8 triliun atau 0,63% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Kinerja APBN sampai dengan Februari 2023 tetap terjaga dengan baik. Pendapatan negara sampai dengan periode laporan terkumpul Rp 419,6 triliun. artinya 17% dari target penerimaan negara sudah dikumpulkan selama dua bulan pertama.

“Surplus APBN pada akhir bulan Februari adalah Rp 131,8 triliun. Jadi APBN kita masih surplus secara total,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (14/3).

Baca Juga: Kemenkeu Blokir Sementara Anggaran K/L Rp 50,2 Triliun, Salah Satunya Belanja Pegawai

Dia menjelaskan, keseimbangan primer juga mengalami surplus Rp 182,2 triliun. Keseimbangan primer sendiri merupakan total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

Sri Mulyani mengatakan, kinerja APBN pada Januari 2023 yang mencatat surplus bersih Rp 131,8 triliun.

Hal itu didapat berkat adanya kenaikan pendapatan negara yang mencapai 38,7% jika dibandingkan pendapatan negara pada periode sama tahun lalu.

Pendapatan negara pada Februari 2023 telah sebesar Rp 419,6 triliun atau terealisasi 17% dari target dalam APBN yang sebesar Rp 2.463 triliun.

Realisasi ini terdiri dari penerimaan pajak, penerimaan Bea dan Cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca Juga: Sri Mulyani: Bencana Alam Domino Efeknya Menjadi Bencana Keuangan

“Penerimaan ini terdiri dari penerimaan pajak, bea dan cukai, serta PNBP. Jadi sampai dengan akhir Februari penerimaan negara tumbuh 38,7% yoy,” jelasnya.

Sementara itu, dia juga menyampaikan realisasi belanja negara hingga Februari telah mencapai Rp 287,8 triliun, atau mencapai 9,4% dari target belanja APBN. Realisasi belanja ini juga tumbuh 1,8% dari periode sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×