kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani: Penambahan utang pemerintah dilakukan agar masyarakat punya daya tahan


Jumat, 01 Mei 2020 / 18:52 WIB
Sri Mulyani: Penambahan utang pemerintah dilakukan agar masyarakat punya daya tahan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Handoyo .

Ia juga mengatakan, di tengah turunnya penerimaan perpajakan, tentu pemerintah masih membutuhkan penerimaan dari sumber lain. Meski begitu, Sri tidak memungkiri bahwa pembiayaan yang dilakukan memiliki batas tertentu. Untuk itu, ia mengatakan akan melakukan pembiayaan dengan sangat berhati-hati.

Baca Juga: Pemerintah tetapkan dana penanganan corona dianggarkan lewat DIPA kementerian/lembaga

"Sekarang penerimaan pajak kita jatuh, kita bahkan memberi insentif-insentif pajak. Perusahaan nggak usah bayar pajak, dikurangi pajak-nya, pajak karyawan ditanggung pemerintah, PPN ditanggung pemerintah, sehingga perusahaan dan masyarakat itu tidak terbebani. Tapi kan negara tetap butuh penerimaan," papar Sri.

Dengan berbagai pertimbangan tersebutlah pemerintah akhirnya melakukan pembiayaan. Namun demikian, untuk meminimalkan pembiayaan multilateral, saat ini pemerintah juga telah melakukan langkah refocusing dan realokasi anggaran dengan memangkas belanja negara yag dianggap tidak prioritas.

Bahkan, pembangunan infrastruktur juga terkena imbasnya dan kemungkinan besar tidak akan berjalan pada tahun ini. "Jadi dalam hal ini, kita tetap jaga keuangan negara kita. Meskipun memang a lot of pressure, tapi kita jaga secara hati-hati dan bertanggung jawab," kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×