Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghimbau agar penggunaan aset Badan Layanan Umum (BLU) dilakukan sesuai rambu-rambu dan tata kelola yang baik, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan maupun korupsi di kemudian hari.
“Saya minta kalau bapak/Ibu sekalian mau melakukan penggunaan aset secara produktif atau bahkan komersial tetap dengan rambu-rambu tata kelola yang baik,” tutur Sri Mulyani dalam agenda Rakor BLU 2023 - BLU Inklusif Indonesia Optimis, Kamis (2/3).
Menurut Sri Mulyani, jika penggunaan aset produktif BLU digunakan tidak sebagaimana mestinya, bisa menimbulkan malapetaka bahkan terjadi korupsi. Dia mencontohkan terjadi isu pemungutan biaya untuk pendidikan di beberapa perguruan tinggi seperti uang SPP, yang itu kemudian menjadi sumber yang menimbulkan kegaduhan dalam tata kelolanya.
Baca Juga: Jika Penerimaan Pajak Drop, Sri Mulyani: Ekonomi RI Bakal Nyungsep
Sri Mulyani juga mewanti-wanti agar aset BLU terus naik nilainya, dan tidak menurun. Sehingga harus dikelola dengan sangat baik. Sebab jika nilainya meningkat akan sangat bermanfaat bagi berbagai bidang. Seperti di bidang kesehatan dan juga Pendidikan.
BLU rumah sakit misalnya, Sri Mulyani mencontohkan, pendapatan BLU bisa digunakan untuk memperbaiki pelayanan, investasi di bidang alat-alat kesehatan, atau honorarium kepada seluruh pekerja.
“Itu adalah sesuatu yang bisa dilakukan. Jadi perbaikan kinerja dalam rangka untuk bisa melayani masyarakat secara lebih baik,” jelasnya.
Untuk diketahui, saat ini terdapat 264 BLU di seluruh Indonesia yang mengelola aset negara senilai Rp 1.170 triliun. Sementara itu sepanjang 2022, realisasi pendapatan BLU mencapai Rp 89,5 triliun atau 113% dari target Rp 78,8 triliun.
Baca Juga: Kesenjangan Pembiayaan Sangat Besar, Inovasi Pembiayaan Infrastruktur Jadi Kunci
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News