kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sri Mulyani khawatirkan pertumbuhan investasi tahun ini tak maksimal, ini penyebabnya


Rabu, 29 Januari 2020 / 14:16 WIB
Sri Mulyani khawatirkan pertumbuhan investasi tahun ini tak maksimal, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi domestik dan investasi menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 5,3%. Namun, pertumbuhan investasi dikhawatirkan tak maksimal sebagai dampak rendahnya impor barang modal dan bahan baku/penolong sepanjang tahun lalu. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perekonomian Indonesia sepanjang 2019 relatif resilien dibandingkan beberapa negara lain di tengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian sentimen global.

Baca Juga: Sri Mulyani menilai penguatan nilai tukar rupiah jadi dilema, kenapa?

Pertumbuhan ekonomi diproyeksi mencapai 5,05% secara tahunan, dengan sokongan pertumbuhan konsumsi domestik sebesar 5,18% dan pertumbuhan investasi (PMTB) sebesar 4,74%.  “Resiliensi ini karena kita bisa menjaga sumber pertumbuhan domestik, meskipun kita juga tetap harus waspada,” tutur Sri Mulyani, Selasa (28/1). 

Menurut Sri Mulyani, investasi yang menjadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi tahun 2929 ini bisa jadi tidak tumbuh setinggi yang diharapkan. Penyebabnya, impor barang modal dan bahan baku/penolong mengalami penurunan cukup signifikan sepanjang tahun 2019 dan akan berimbas pada pertumbuhan investasi pada tahun ini.

Baca Juga: Menkeu antisipasi kemungkinan defisit APBN 2020 melebar lagi

“Tentu ini harus kita waspadai karena pengaruhnya terhadap produksi biasanya akan terjadi dalam enam sampai sembilan bulan sesudah penurunan impor. Artinya, tahun 2020 akan terpengaruh pelemahan impor di 2019,” ujarnya. 



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×