kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani beberkan pertimbangan pemerintah tetapkan anggaran PEN 2021 lebih kecil


Selasa, 01 September 2020 / 15:25 WIB
Sri Mulyani beberkan pertimbangan pemerintah tetapkan anggaran PEN 2021 lebih kecil
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani, keynote speaker Kongres II AMSI, 22 Agustus 2020.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuanan (Kemenkeu) menganggarkan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sebesar Rp 356,5 triliun. Anggaran tersebut lebih rendah 51,2% dari pagu Program PEN 2020 senilai Rp 695,2 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penurunan anggaran PEN tahun depan didasarkan pada perkiraan biaya untuk penanganan pasien Covid-19 yang akan jauh berkurang dibandingkan kondisi di tahun 2020.

Menkeu bilang, fokus pemerintah dalam penyediaan vaksin Covid-19 di tahun 2021.

Baca Juga: Irjen Kemenkeu siapkan pengawasan program pemulihan ekonomi nasional

Namun demikian, anggaran kesehatan tetap dialokasikan cukup besar mencapai 6,2% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN 2021, yang jauh di atas amanat Undang-Undang (UU) Kesehatan sebesar 5% dari APBN.

Sebagai gambaran, anggaran kesehatan dalam program PEN 2021 sebesar Rp 25,4 triliun, lebih rendah 29% dari pagu tahun ini senilai Rp 87,55 triliun.

Sementara itu, beberapa program perlindungan sosial juga direncanakan tidak seluas dan sebesar manfaatnya di tahun 2020. Kata Sri Mulyani, ini sejalan dengan harapan semakin bergeraknya roda perekonomian dan terciptanya lapangan kerja baru.

Baca Juga: BPKP lakukan pengawasan program bantuan pelaku usaha mikro (BPUM)

“Dukungan pada UMKM, Korporasi, dan insentif pada dunia usaha juga direlaksasi secara bertahap seiring pulihnya perekonomian nasional,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (1/9).

Ia berharap melalui program PEN 2021, ekonomi Indonesia dapat pulih. Meski begitu, target pertumbuhan ekonomi tahun depnt berada dalam kondisi tengah tingginya ketidakpastian dampak pandemi Covid-19.

Adapun pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 pada tingkat yang moderat yaitu sebesar 4,5%-5,5%. Rentang perkiraan yang cukup lebar juga terjadi pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh lembaga-lembaga Internasional.

Tahun 2021, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,1%, World Bank 4,8%, dan ADB 5,3%.?

“Pemerintah berkeyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5%-5,5% cukup realistis dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, dan baseline pertumbuhan ekonomi yang rendah di tahun 2020,” ujar Menkeu.

Baca Juga: Begini cara Menteri Keuangan jaga ekonomi 2021 di level 4,5%-5,5%

Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah sepakat bahwa penanganan pandemi Covid-19 yang menyeluruh menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke jalur alamiahnya. Oleh karena itu, pemerintah mengalokasikan untuk keberlanjutan program pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 sebesar Rp 356,5 triliun.

“Alokasi ini terutama untuk penyediaan dan distribusi vaksin sebagai salah satu prioritas Pemerintah dan bantuan sosial untuk mendukung dan mempertahankan daya beli masyarakat menengah-bawah yang masih terdampak, serta dukungan bagi dunia usaha terdampak, UMKM dan korporasi, untuk membangkitkan kembali aktivitas usahanya,” kata Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×