kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini cara Menteri Keuangan jaga ekonomi 2021 di level 4,5%-5,5%


Selasa, 01 September 2020 / 13:29 WIB
Begini cara Menteri Keuangan jaga ekonomi 2021 di level 4,5%-5,5%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah berkomitmen menjaga ekonomi di tahun depan dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak.

Sri Mulyani menyampaikan, untuk menyokong konsumsi masyarakat menengah bawah, pemerintah akan memberikan stimulus daya beli melalui program perlindungan sosial sebesar Rp 110,2 triliun. 

Anggaran tersebut dialokasikan untuk berbagai program antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, kartu prakerja, dana desa, dan bantuan sosial (bansos) tunai. 

Baca Juga: Sri Mulyani beberkan faktor penentu ekonomi Indonesia di tahun 2021, apa saja?

“Penanganan pandemi yang menyeluruh adalah kunci pertumbuhan ekonomi nasional. Bantuan sosial dalam rangka mendukung daya beli masyarakat menengah bawah akan terus berlanjut di tahun depan,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (1/9).

Progam perlindungan sosial tersebut merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 dengan total anggaran Rp 356,5 triliun. Angka tersebut lebih rendah 51,2% dari pagu Program PEN 2020 yang senilai Rp 695,2 triliun. 

“Sejalan dengan proyeksi perekonomian yang  akan bergerak, isentif mulai diturunkan secara bertahap seiring pulihnya ekonomi nasional,” kata Sri Mulyani.

Dari sisi investasi, Sri Mulyani bilang pemerintah akan menjalankan reformasi struktural yang secara bersama memberikan kemudahan berusaha. Sehingga harapannya penanaman modal dari investor lokal dan asing tumbuh di 2021.

Dari sisi fiskal, Kementerian Keuangan tetap lanjut menebar berbagai insentif seperti tax holiday, tax allowance, super deduction tax, hingga penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) Badan dari 25% mejadi 22% yang sudah berlaku di tahun ini.

Oleh karena itu, Sri Mulyani bilang, target pertumbuhan ekonomi di level 4,5% sampai 5,5% merupakan rentang yang cukup lebar dengan mempertimbangkan segala faktor baik dari sisi domestik maupun global yang bisa mempengaruhi ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Penerimaan pajak loyo, belanja pemerintah mesti dipangkas

“Terkait target pertumbuhan ekonomi, disampaikan di tengah ketidakpastian dampak pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi 2021 pada tingkat yang moderat 4,5%-5,5%,” kata Menteri Keuangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×