kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sri Mulayani Beberkan Alasan Kenaikan Harga Minyak Global


Senin, 08 Juli 2024 / 15:15 WIB
Sri Mulayani Beberkan Alasan Kenaikan Harga Minyak Global
ILUSTRASI. Ilustrasi. Sri Mulyanimenyampaikan harga minyak mentah dunia naik karena imbas geopolitik yang terjadi di Timur Tengah dan Rusia Ukraina.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kondisi harga minyak mentah dunia mengalami peningkatan imbas geopolitik yang terjadi di Timur Tengah dan Rusia Ukraina.

Disamping itu, menyusutnya Rig di Amerika Serikat (AS), sehingga stok cadangan minyak di Negeri Paman Sam tersebut menurun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat.

“Hal ini menimbulkan tekanan pada harga minyak ke kisaran US$ 79 hingga US$ 85 per barel,”tutur Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Senin (8/7).

Dengan meningkatnya harga minyak global tersebut, outlook harga minyak mentah Indonesia diperkirakan mencapai US$ 79 hingga US$ 85 per barel, naik dari asumsi dalam APBN 2024 yang sebesar US$ 82 per barel.

Baca Juga: Menkeu Waspadai Risiko Eksternal Bisa Gerus Pertumbuhan Ekonomi Semester II 2024

Meski begitu, Sri Mulyani menyebut harga minyak global berpotensi turun pada paruh kedua 2024 sejalan dengan terbatasnya permintaan global karena pertumbuhan ekonomi global yang stagnan.

Akan tetapi, Ia juga mengungkapkan, dengan semakin banyaknya upaya untuk menghasilkan energi non fosil, juga menjadi salah satu faktor untuk menstabilkan harga minyak global, sehingga tidak mengalami tekanan terlalu tinggi pada saat geopolitik mengalami pergolakan.

Disamping itu, relaksasi mandatory oil production cut oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC+) pada kuartal IV 2024 juga akan menurunkan harga minyak global. 

Baca Juga: Kemenkeu Sudah Bayar Subsidi BBM dan LPG3 Kg Rp 42,9 Triliun hingga Semester I-2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×