kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

S&P Global Ratings Merevisi Outlook RI Menjadi Stabil, Ini Respons Kemenkeu


Kamis, 28 April 2022 / 20:09 WIB
S&P Global Ratings Merevisi Outlook RI Menjadi Stabil, Ini Respons Kemenkeu
ILUSTRASI. Pekerja melakukan proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/4/2022). S&P Global Ratings Merevisi Outlook RI Menjadi Stabil, Ini Respons Kemenkeu.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Adapun, S&P memperkirakan defisit akan jauh menyempit dalam dua hingga tiga tahun ke depan dan kembali di bawah 3% terhadap PDB. Selain itu, posisi eksternal Indonesia menguat signifikan di tahun 2021, mencatatkan surplus 0,3% PDB. Perbaikan transaksi perdagangan terus berlanjut dan mencatatkan pertumbuhan yang kuat di awal tahun 2022. S&P optimis bahwa posisi eksternal Indonesia resilient di tengah gejolak global akibat konflik Rusia – Ukraina.

Lebih lanjut, Lembaga tersebut juga meyakini bahwa Undang-undang (UU) Cipta Kerja akan mampu mendorong perbaikan signifikan pada iklim usaha dan investasi melalui perbaikan mendasar pada sistem regulasi dan efisiensi birokrasi sehingga akan mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi potensial dalam jangka menengah-panjang. 

Selain itu, dari sisi stabilitas politik, S&P menilai Indonesia dalam kondisi stabil dan kondusif  yang telah teruji dalam keputusan politik penanganan pandemi Covid-19 serta reformasi fiskal.

Baca Juga: Biayai Smelter, Freeport Himpun Dana Melalui Penerbitan Bond US$3 Miliar

Afirmasi peringkat Indonesia oleh S&P pada BBB dengan stable outlook mencerminkan optimisme investor internasional terhadap prospek perekonomian Indonesia di tengah tantangan global maupun domestik. 

Di saat beberapa negara menghadapi penurunan peringkat, Indonesia justru mampu mempertahankan peringkat layak investasi dan memperbaiki outlook dari negatif menjadi stabil. 

“Kebijakan fiskal yang responsif dan fleksibel berperan penting dalam menahan dampak pandemi Covid-19 serta mendorong pemulihan ekonomi. Selain itu, sinergi kebijakan Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan  juga secara efektif mampu mendorong perekonomian,” imbuh Luky. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×