kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.383   -58,48   -0,91%
  • KOMPAS100 913   -10,31   -1,12%
  • LQ45 713   -10,10   -1,40%
  • ISSI 202   -0,29   -0,14%
  • IDX30 372   -5,75   -1,52%
  • IDXHIDIV20 452   -7,27   -1,58%
  • IDX80 103   -1,32   -1,26%
  • IDXV30 110   -1,73   -1,55%
  • IDXQ30 122   -1,86   -1,50%

Soal Tarif Impor AS, Zulhas Ungkap Pemerintah Bakal Lakukan Diplomasi dengan USDA


Rabu, 09 April 2025 / 06:28 WIB
Soal Tarif Impor AS, Zulhas Ungkap Pemerintah Bakal Lakukan Diplomasi dengan USDA
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz. Pemerintah bakal segera melakukan diplomasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS), untuk menyikapi tarif timbal balik Trump.

Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah bakal segera melakukan diplomasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS), untuk menyikapi tarif timbal balik (resiprokal) yang dikenakan Presiden AS Donald Trump kepada Indonesia sebesar 32%.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto untuk secepatnya melakukan diplomasi dengan AS.

“Tentu kita harus melakukan segera, secepatnya untuk melakukan diplomasi (dengan AS),” ujarnya di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (8/4).

Menurutnya, Indonesia banyak melakukan impor komoditas dari negeri Paman Sam tersebut, beberapa di antaranya minyak, terigu hingga kedelai. Lewat hal itu, lanjut Zulhas, ini bisa menjadi bahan untuk melakukan negosiasi dengan AS.

Baca Juga: Indah Kiat (INKP) Raih Laba US$ 424,3 Juta pada Tahun 2024

“Saya kira bisa dibicarakan, bisa dinegosiasikan oleh kerena itu, kita perlu segera melakukan diplomasi atau negosiasi perdagangan dengan USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat). Dan saya dengar Pak Menko akan berangkat mungkin 1-2 hari,” terangnya.

Zulhas mengungkapkan, jauh sebelum tarif resiprokal AS berlaku, Presiden Prabowo Subianto telah mengantisipasi hal tersebut. Untuk itu, kata dia, Presiden selalu menekankan kedaulatan pangan di dalam negeri.

“Presiden selalu menekan, kita harus berdaulat terutama di bidang pangan. Kita tidak boleh tergantung negara yang sebesar ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Zulhas menambahkan, stok beras Indonesia saat ini telah mencapai 2,8 juta ton, menurutnya ini jumlah yang besar bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Selain itu, Indonesia juga berencana ekspor telur ke AS.

“Jadi ini sudah diantisipasi, termasuk di bidang kita mengenai kedaulatan pangan,” pungkasnya.

Baca Juga: Negosiasi Kebijakan Tarif Resiprokal, Indonesia akan Impor LNG dan LPG dari AS

Selanjutnya: Indah Kiat (INKP) Raih Laba US$ 424,3 Juta pada Tahun 2024

Menarik Dibaca: Harga Samsung A35 Terbaru April 2025, Cek Harga Resmi dan Fitur Menarik di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×