kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sisi positif dan negatif perbesar SBN Valas


Selasa, 06 Januari 2015 / 18:21 WIB
Sisi positif dan negatif perbesar SBN Valas
ILUSTRASI. Kesempatan Kuliah di Undip Masih Dibuka, Ini Syarat Jalur Mandiri Kemitraan Undip.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA.  Pemerintah akan memperbesar porsi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) berdedominasi valuta asing (valas). Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut kondisi ekonomi global terutama Amerika yang sedang pulih.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, rencana pemerintah yang ingin mengurangi SBN rupiah dan memperlebar SBN valas mempunyai sisi positif dan negatif. Positifnya, pembiayaan utang akan aman di 2015 apabila memperbanyak SBN valas.

Menurut Lana, investor saat ini cenderung untuk memegang aset dalam bentuk dollar karena ekonomi Amerika sedang membaik. Kondisi ketidakpastian yang masih melanda global saat ini berpengaruh terhadap perilaku investor yang akan lebih suka memegang investasi yang aman.

Pasar dollar sedang kuat sehingga penerbitan global bond dalam bentuk dollar AS akan digandrungi pembeli. "Portofolio utang sedang ada kedinamisan dan pemerintah perlu mengikuti itu," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Selasa (6/1).

Selain penerbitan global bond dollar AS, yang juga perlu disasar pemerintah adalah samurai bond. Pasalnya mata uang yen sedang menguat dan pasti akan diburu pembeli.

Sisi negatifnya, rasio utang Indonesia terhadap PDB akan naik. Indonesia berutang dalam bentuk dollar sedangkan PDB dalam bentuk rupiah. Ketika dollar menguat maka PDB akan semakin kecil dan rasio meningkat. Maka dari itu, Lana menegaskan pemerintah harus berhati-hati dalam mempertimbangkan porsi SBN valas. "Rasio harus dijaga aman. Kalau levelnya 75% rupiah dan 25% valas masih aman tahun ini," pungkas Lana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×