Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rupiah yang drop menyebabkan investor asing keluar dari pasar utang Indonesia. Untuk mengamankan arus modal asing tidak keluar terlalu tajam, Bank Indonesia (BI) menggelontorkan uangnya untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pada Senin kemarin (15/12) BI membeli SBN yang mencapai Rp 1,5 triliun dalam satu hari. "Hari ini dari pagi tadi kita sudah beli hampir Rp 200 miliar tetapi sudah tidak ada lagi," ujar Perry di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Selasa (16/12).
Dengan pembelian SBN oleh BI tersebut, diakui Perry, yield alias imbal hasil sudah turun menjadi 8,5% dari sebelumnya pernah menembus 8,8%. "Yield sudah turun setelah pembelian SBN dari BI dan kita koordinasi dengan Kementerian Keuangan," tandasnya.
Dirinya mengakui, pelemahan rupiah dalam beberapa hari terakhir terlalu berlebihan. Maka dari itu, BI melakukan intervensi valuta asing (valas) dan rupiah mulai agak stabil ke level Rp 12.700.
Ke depan, BI akan terus memantau, melakukan stabilisasi, membeli SBN dari pasar sekunder, dan juga meningkatkan lelang di beberapa instrumen moneter termasuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 9 bulan. Berbagai langkah tersebut dilakukan BI untuk menjaga rupiah. "Rupiah ke depan akan lebih stabil," tukasnya.
Adapun berdasarkan data kurs tengah BI, posisi rupiah hari ini (16/12) berada pada level Rp 12.900 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi rupiah sehari sebelumnya (15/12) adalah Rp 12.599.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News