Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Investor asing kian dalam masuk ke surat utang pemerintah. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) mencatat posisi asing pada 1 Desember 2014 mencapai 39,5% atau sebesar Rp 482,2 triliun.
DJPU mencatat kepemilikan asing dalam Surat Berharga Negara (SBN) pada 26 November 2014 mencapai Rp 158,37 triliun. Posisi pada 1 Desember yang mencapai Rp 482,2 triliun adalah rekor tertinggi asing dalam SBN Indonesia.
Dirjen Pengelolaan Utang Robert Pakpahan mengatakan, pihaknya senang minat investor asing terhadap utang pemerintah tinggi. Kalau minat asing tinggi maka akan membantu likuiditas dan membantu turunkan imbal hasil alias yield. "Walaupun kita happy, tapi kita juga perhatikan itu," ujarnya, Rabu (3/12).
Yang menjadi perhatian DJPU adalah ancaman apabila terjadi normalisasi kebijakan Bank Sentral Amerika The Fed dengan menaikkan suku bunga.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPU Loto Srinaita Ginting menjelaskan, pihaknya beberapa kali berbicara dengan investor. Menurut investor prospek ke depan akan lebih baik karena mereka tidak berinvestasi dalam jangka pendek. Namun begitu kemungkinan mengurangi investasi di Indonesia tetap ada. "Namun tetap kalau prospek baik, mereka akan masuk," jelasnya.
Sebagai bentuk antisipasi jika minat asing turun maka Bank Indonesia (BI) dapat melakukan pembelian SBN. Pembelian SBN akan dilakukan BI untuk menjaga stabilitas.
Pemerintah sendiri sudah berhasil mencapai target utang pada tahun ini. Pembiayaan melalui Surat Berharga Negara (SBN) hingga 25 November 2014 sudah mencapai 100% yaitu Rp 428,1 triliun secara gross.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News