kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serapan Beras Masih Minim, Bulog: Suplainya Kurang


Selasa, 06 Juni 2023 / 08:02 WIB
Serapan Beras Masih Minim, Bulog: Suplainya Kurang
ILUSTRASI. Perum Bulog melaporkan bahwa serapan beras dalam negeri pada tahun 2023 baru mencapai 566.835 ton. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/nz


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog melaporkan bahwa serapan beras dalam negeri pada tahun 2023 baru mencapai 566.835 ton. 

Jumlah tersebut terdiri dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 515.381 ton dan Stok komersial 51.456 ton. 

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan minimnya serapan Bulog ini sebab kurangnya suplai beras dalam negeri.  

"Saya tidak tahu persis yang jelas tapi kondisinya seperti itu. Seperti yang disampaikan Pak Arief untuk saat ini yang penting produksinya di genjot," jelas Buwas, sapaan Budi Waseso saat dijumpai di Gedung Parlemen, Senin (5/6) petang. 

Baca Juga: Realisasi Impor Beras Bulog Capai 350.000 Ton, Total CBP Sebanyak 560.000 Ton

Buwas juga menerangkan minimnya suplai ini juga tentu berdampak pada harga beras dalam negeri. Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan pemerintah untuk melakukan impor. 

Meski begitu ia menjelaskan bahwa impor ini dilakukan secara terukur, sehingga tidak akan mempengaruhi harga di tingkat petani dan bisa menstabilkan harga beras di dalam negeri. 

"Kita impor pun tidak ada pengaruh ke harga petani, karena kita tidak akan intervensi besar-besaran di lapangan karena biar tidak jadi masalah dan berdampak ke petani (harga beras)," jelas Buwas. 

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR Slamet mengkritik serapan beras Bulog yang hanya sedikit, padahal telah panen raya. Menurut perhitungannya, serapan Bulog dari petani dalam negeri tidak sampai 1%.

Baca Juga: Hingga Minggu Ketiga Mei 2023, Bulog Serap 500.000 Ton Beras Petani

"Kalau terserap, yang terserap itu hanya 0,006%, mohon dikoreksi. Ini fakta ya, jangan sampai kita menyalahkan produksi di lapangan enggak ada, ternyata Bulog menyerapnya sampai bulan ini paling tidak hanya 0,006%, enggak sampai 1%," kata Slamet kepada Buwas saat RDP di DPR RI, Senin (5/6). 

Slamet mengatakan sebenarnya bukan serta merta menyalahkan Bulog. Ia hanya khawatir sedikitnya penyerapan mengakibatkan Indonesia jadi terus menerus impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×