kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Serapan anggaran kesehatan PEN baru capai Rp 18,45 triliun, ini penjelasan pemerintah


Rabu, 23 September 2020 / 16:12 WIB
Serapan anggaran kesehatan PEN baru capai Rp 18,45 triliun, ini penjelasan pemerintah
ILUSTRASI. Sejumlah tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri lengkap untuk memasukan peti mati berisi jenazah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, yang wafat akibat terpapar COVID-19, saat pelepasan jenazah di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (22


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 16 September 2020, serapan anggaran kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai Rp 18,45 triliun atau sekitar  21,1% dari pagu sekitar Rp 87,55 triliun.

Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Raden Pardede pun menjelaskan serapan yang masih rendah ini disebabkan adanya penyaluran anggaran yang dilakukan dalam waktu sekali dalam beberapa bulan.

"Sesudah kami tanya lebih detail, bahwa memang ada dari anggaran kesehatan ini yang pembayarannya dilakukan sekali dalam 3 bulan," ujar Raden secara virtual, Rabu (23/9).

Baca Juga: Perbaharui rekor, kasus corona Indonesia bertambah 4.465 per hari ini

Meski begitu, Raden menjelaskan Kemenkes akan mengucurkan anggaran kesehatan PEN lebih cepat dan dalam jumlah yang besar pada Oktober dan Desember. Sehingga, diperkirakan realisasi penyerapan anggaran akan berkisar 96% atau sekitar Rp 84 triliun.

Dia juga menyebut, serapan anggaran yang lebih besar ini salah satunya karena penyaluran insentif tenaga kesehatan yang akan dipercepat.

"Jadi insentif nakes juga akan diperlancar, yang sebelumnya sekali tiga bulan ke depan ini diusahakan sekali sebulan. Jadi akan cukup lancar nanti tingkat penyerapan untuk anggaran itu akan meningkat signifikan," kata Raden.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Rabu (22/9): 257.388 kasus,187.958 sembuh, 9.977 meninggal

Lebih lanjut dia mengatakan, anggaran kesehatan ini juga akan diprioritaskan di 8 provinsi yang tingkat infeksi Covid-19 paling tinggi. Ditambah adanya anggaran kesehatan yang disediakan dalam rangka menyambut pilkada khususnya untuk memitigasi kemungkinan-kemungkinan masalah yang muncul saat pilkada.

Selanjutnya: Loyonya pertumbuhan kredit perbankan ikut menyeret penerimaan pajak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×