Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Kedua, Pendataan Kebutuhan Alat Pelindung Diri Puskesmas
Dalam surat itu Andi meminta kepada camat beserta para perangkat desa agar ikut mendukung program kerjasama tersebut.
Baca Juga: Ditjen Pajak coba tiga jurus tambah penerimaan 2020
Surat Andi kepada para camat itu kemudian menuai polemik saat dibuka pers ke publik. Karena keterlibatan orang istana di program penanganan bencana non alam ini dikhawatirkan menjadi moral hazard dalam pelaksanaan di lapangan.
Akhrinya Andi Taufan Garuda Putra kembali menulis surat perihal Klarifikasi dan Permohonan Maaf pada 12 April 2020.
Baca Juga: Potensi tsunami besar terdeteksi di wilayah calon ibu kota baru
Kali ini surat tersebut tidak di seratai dengan kop surat resmi Kementerian Sekretariat Kabinet, meskipun di dalamnya Andi menarik surat yang telah ia buat pada tanggal 1 April 2020.
"Saya mohon maaf atas hal ini, dan menarik kembali surat tersebut. Perlu saya sampaikan bahwa surat tersebut bersifat pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan Covid yang diisi oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmgirasi."
Baca Juga: Larangan mudik angkutan udara mulai 24 April sampai 1 Juni 2020
Andi juga menegaskan bahwa kungan tersebut murni atas dasar kemanusiaan dengan biaya Amartha dan donasi masyarakat, yang akan dpiertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan tersebut diberikan tanpa menggunakan anggaran negara baik APBN maupun APBD.
SELANJUTNYA>>>