kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Semester pertama, PNBP sektor pertambangan Rp 7,07 T


Senin, 16 Agustus 2010 / 09:23 WIB
Semester pertama, PNBP sektor pertambangan Rp 7,07 T


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Edy Can

JAKARTA. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, Pemerintah mengantongi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan umum sebesar Rp 7,06 triliun .

Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (Minerbapabum) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat realisasi ini lebih rendah 1,98% dibanding kan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, dibandingkan dengan target dalam APBN-P sebesar Rp 15,2 triliun, realisasinya baru 46,49%.

Kepala Sub Direktorat Penerimaan Negara Minerbapabum Paul Lubis memperinci PNBP sebesar itu disumbangkan dari iuran tetap perusahaan pertambangan Rp 37,9 triliun. Dimana perusahaan pemegang Kuasa Pertambangan (KP) memberikan Rp 20,5 triliun, perusahaan pemegang Kontrak Karya (KK) Rp 6,1 triliun dan pemegang PKP2B Rp 11,2 triliun.

Lalu dari royalti yang merupakan jatah pemerintah Rp 4,5 triliun. Terdiri dari royalti KP Rp 798,2 miliar, royalti KK Rp 808,4 miliar dan royalti pemegang PKP2B Rp 2,96 triliun. "Terakhir dari penjualan hasil tambang sebesar Rp 2,4 triliun," kata Paul, Senin (16/8).

Tingkatkan produksi

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Minerbapabum merilis dua komoditas yang paling moncer produksinya selama setengah tahun ini adalah perak dan tembaga. Dari target produksi perak tahun ini sebanyak 261.897 Kg, selama semester pertama perusahaan tambang mampu memproduksi 119.330,92 Kg atau 45,56%. Kemudian tembaga mencapai 36,19% atau 368.120,33 ton dari target 1.016.949 ton.

Produksi perak berasal dari sejumlah perusahaan seperti PT Freeport Indonesia (FPI), PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), PT Avocet Mining, PT Indo Muro Kencana (IMK), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). "Sementara tembaga berasal dari FPI dan NNT," kata Paul.

Kemudian komoditas yang kurang cemerlang adalah bauksit dari target produksi 10.284.923 Mt, baru tercapai 10,69% atau 1.100.173,13 Mt. Serta logam timah dari target produksi tahun ini 105.000 ton baru tercapai 12.020,18 ton atau 11,44%. "Produksi logam timah berasal dari PT Kobatin dan PT Timah," jelasnya.

Paul masih berharap, seluruh perusahaan tambang bisa meningkatkan produksinya pada Semester II ini. Mengingat tren produksi mineral selalu menunjukkan peningkatan pada semester kedua. "Selain cuaca yang membaik sehingga mendukung produksi, permintaan dan harga mineral juga cenderung meningkat diakhir tahun. Kami juga berharap produksi emas dan perak Avocet Mining tidak berpengaruh karena diakuisisi Merukh. Karena mereka punya target RKAB yang harus dipenuhi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×