kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,02   -27,70   -2.87%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor Ini Diprediksi Akan Jadi Andalan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2022


Selasa, 10 Mei 2022 / 12:59 WIB
Sektor Ini Diprediksi Akan Jadi Andalan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2022
ILUSTRASI. Ilustrasi pertumbuhan ekonomi: Foto udara sejumlah kendaraan pemudik. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2022 berhasil tumbuh 5,01% secara tahunan (yoy) dibanding pada periode yang sama di tahun 2021 yang tercatat tumbuh minus 0,70%.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I-2022 ini didorong oleh pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan lapangan usaha yang terus meningkat.

Berdasarkan lapangan usaha, terdapat tiga sektor utama yang memberikan distribusi besar pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022. Pertama, industri pengolahan yang tercatat tumbuh 5,07% yoy dengan distribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 19,19%. Pertumbuhan industri pengolahan ini tidak lepas dari kinerja subsektor – subsektornya.

Seperti industri tekstil dan pakaian jadi yang tumbuh 12,45% yoy, kemudian makanan minuman yang tumbuh 3,5% yoy, kimia, farmasi, dan obat tradisional yang tumbuh 6,47% yoy, serta industri alat angkutan yang tumbuh 14,20% yoy.

Kedua, sektor perdagangan yang tercatat tumbuh 5,71% yoy dengan distribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 13,09%. Dan ketiga, sektor pertanian yang memberikan distribusi 12,55% dengan pertumbuhan PDB sebesar 1,16%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pada Kuartal II-2022, sektor transportasi berpeluang cukup besar untuk tumbuh tinggi dikarenakan adanya efek musiman Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga: Kinerja Ekonomi Kuartal I-2022 Tumbuh Kuat, Prospek ke Depan Semakin Solid

Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mengizinkan masyarakat untuk melakukan mudik pada lebaran tahun ini. Terlebih lagi, kata dia, kuartal ini tidak ada pembatasan mobilitas dan jumlah hari libur yang cukup panjang.

“Secara musiman ketika kuartal tersebut jatuh bersamaan dengan Ramadan dan Idul Fitri, peluang untuk sektor transportasi tumbuh tinggi cukup besar, mengingat jumlah pengguna transportasi akan meningkat sejalan dengan arus mudik dan balik lebaran,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (10/5).

Selain itu, sektor perdagangan ritel dan industi makanan dan minuman menurutnya, juga berpeluang dapat memanfaatkan momentum Ramadhan dan Idul Fitri yang sejalan dengan pemulihan ekonomi yang cukup baik, seperti tidak adanya pembatasan mobilitas dan adanya pembagian tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri yang dapat mendorong belanja masyarakat.

Dan terakhir, menurut Josua, sektor yang berpeluang cukup tinggi adalah Informasi dan Komunikasi yang sejalan dengan peningkatan penggunaan trafik data pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2022 diperkirakan berkisar 4,5%-5% mempertimbangkan faktor high base effect dimana pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 tercatat 7,07%,” tambahnya.

Senada dengan Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI Teuku Riefky yang mengatakan, pada kuartal II-2022 ini dirinya menduga bahwa industri pengolahan masih akan berperan besar.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Yakin Ekonomi Bisa Tumbuh hingga 5,2% pada Kuartal II

“Jadi di kuartal I ini didorong oleh industri pengolahan karena memang kontribusinya yang sangat besar. Dan kalau kita melihat struktur ini, kita bisa menduga bahwa di kuartal II, industri pengolahan akan berperan besar,” kata Riefky.

Selain itu, industri lainnya yang juga akan berpengaruh besar menurutnya adalah pada sektor perdagangan besar dan eceran. Hal ini dikarenakan adanya faktor musiman Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri serta juga banyaknya hari libur nasional pada kuartal tersebut.

“Yang kemudian ini mendorong konsumsi masyarakat juga didukung oleh transportasi pergudangan serta pariwisata. Karena pelonggaran pembatasan sosial sangat besar dampaknya di Kuartal II,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×