Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sudah memperbolehkan beberapa daerah di Indonesia untuk mulai memberlakukan sekolah tatap muka. Dari 514 kabupaten/kota, 471 daerah di antaranya berada di wilayah PPKM level 1-3.
Menanggapi hal tersebut, Epidemiolog dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman mengatakan, sekolah tatap muka harus menjadi target untuk setiap daerah.
Sebab pendidikan sangatlah penting untuk generasi penerus bangsa dan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan harus selalu dijaga, agar masa depan anak ke baik.
Baca Juga: PPKM diperpanjang, kantor non esensial bisa buka dengan kapasitas maksimal 25%
“Akan tetapi, penerapan sekolah tatap muka ini harus juga disertai jaring pengaman, seperti mempersiapkan dan memperkuat 3T yaitu Testing, Tracing dan Treatment, setidaknya mencapai 50% di berbagai daerah yang akan diberlakukan sekolah tatap muka,” kata Dicky kepada Kontan.co.id, Rabu (22/9).
Dicky juga mengatakan pemerintah daerah juga harus menyesuaikan kurikulum pendidikan seperti mana yang cocok dilakukan secara offline dan mana yang cocok dilakukan secara online, durasi masa pembelajaran, kemudian persiapan pemerintah daerah untuk mempersiapkan antar sektor pendidikan, kesehatan, dan dinas transportasi.
Dia juga menghimbau, agar di setiap sekolah harus ada pendampingan misalnya seperti dari puskesmas, atau seperti dokter dari rumah sakit swasta yang ditunjuk khusus untuk berjaga di sekolah.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 gelombang ketiga mengancam Indonesia, diprediksi terjadi Desember