Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Perkembangan inflasi yang rendah tersebut disebabkan oleh konsumsi rumah tangga yang masih belum menunjukkan performa meningkat, sehingga inflasi inti pun masih lemah.
"Konsumsi rumah tangga masih stagnan. Inflasi inti masih lemah. Harga makanan juga stabil," ujar David kepada Kontan.co.id.
Sementara itu, biasanya puncak inflasi Indonesia terjadi pada bulan di mana ada perayaan Idul Fitri. Namun, karena Covid-19 ini, inflasi pada bulan Ramadan malah rendah.
Baca Juga: Ekonom IKS memprediksi akan terjadi deflasi 0,01% mom pada Agustus 2020
Untuk itu, di tahun 2020 ini David memprediksi kalau puncak inflasi akan terjadi pada Desember didorong oleh momen Natal dan Tahun Baru.
Dan di sepanjang tahun ini, David masih memperkirakan kalau inflasi tahunan masih akan bergerak di dalam target kisaran sasaran Bank Indonesia yang sebesar 2% - 4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News