kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejak teken LCS, penggunaan baht dan ringgit meningkat


Kamis, 09 Agustus 2018 / 19:25 WIB
Sejak teken LCS, penggunaan baht dan ringgit meningkat
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain Bilateral Local Currency Swap Arrangement (BCSA) antara Bank Indonesia (BI) dengan Reserve Bank of Australia, Indonesia juga memiliki kerjasama sejenis khusus untuk memfasilitasi perdagangan. Yaitu, fasilitas swap secara komersial antara BI dengan Bank Negara Malaysia (BMN) dan Bank of Thailand (BoT) bernama Local Currency Swap (LCS).

Kerjasama LCS antara BI dengan BMN dan BI dengan BoT, telah dilakukan sejak Desember 2016 lalu dan berlaku efektif mulai 2 Januari 2018. Sejak saat itu, transaksi perdagangan antara Indonesia dengan Malaysia maupun Indonesia dengan Thailand menggunakan local currency meningkat.

Deputi Direktur Departemen Internasional BI Ita Vianty mengatakan, selama periode Januari-Juli, penggunaan baht dalam transaksi perdagangan Indonesia dengan Thailand mencapai THB 753 juta. Sementara penggunaan ringgit dalam transaksi perdagangan Indonesia dengan Malaysia mencapai RM 131 juta.

"Perkembangannya menggembirakan, dari yang tadinya sangat kecil sekarang sudah cukup besar," kata Ita, Kamis (9/8).

Ita mengaku, tak bisa berharap jumlah transaksi yang menggunakan local currency tak langsung bisa signifikan. Sebab, pengusaha juga memiliki kontrak usaha sehingga ada yang ingin mempelajari bisnisnya. Atau, partner bisnisnya belum memiliki pemahaman dan keinginan yang sama.

Sebelumnya BI mencatat, rata-rata tahunan nilai perdagangan Indonesia dengan Malaysia tahun 2010-2016 mencapai sekitar US$ 19,5 miliar dengan ekspor US$ 9,3 miliar dan impor US$ 10,2 miliar.

Sementara itu, rata-rata tahunan nilai perdagangan Indonesia dengan Thailand pada periode tersebut mencapai US$ 15 miliar dengan ekspor US$ 5,5 miliar dan impor US$ 8,5 miliar.

Namun, penggunaan ringgit maupun baht dalam ekspor dan impor masih sangat kecil. Rata-rata sejak tahun 2010-2015, penggunaan ringgit dalam ekspor dan impor Indonesia dengan Malaysia masing-masing hanya 0,07% dan 0,25%.

Sementara itu, di periode yang sama, penggunaan baht dalam ekspor dan impor Indonesia dengan Thailand masing-masing hanya 0,04% dan 0,19%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×