kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sederet Tantangan Ini Jadi Hambatan Indonesia Untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 5%


Kamis, 13 Juni 2024 / 19:42 WIB
Sederet Tantangan Ini Jadi Hambatan Indonesia Untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 5%
ILUSTRASI. Pekerja berjalan di pusat bisnis Jalan MH. Thamrin Jakarta, Senin (01/04/2024). Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sebelumnya 4,9% menjadi 5% pada tahun 2024 ini.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sebelumnya 4,9% menjadi 5% pada tahun 2024 ini.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut masih relatif moderat, meskipun lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,2%.

“Tetapi kami dari Indef, tetap mempertahankan proyeksi ekonomi 2024 di 4,8%,” tutur Eko kepada Kontan, Kamis (13/6).

Baca Juga: Morgan Stanley Turunkan Rekomendasi Saham RI, Ini Dampaknya ke Perekonomian

Alasan memproyeksikan 4,8% karena perekonomian Indonesia bakal dihadapkan pada sejumlah masalah yang berpotensi membuat roda perekonomian Indonesia melambat.

Meski Indonesia masih terjebak pada pertumbuhan ekonomi 5% dalam 10 tahun terakhir, Eko menilai capaian tersebut masih relatif moderat di tengah berbagai tantangan perekonomian yang ada.

Akan tetapi, ia memberikan catatan, jika ke depannya pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mampu tumbuh melebihi 5%, maka akan semakin sulit untuk Indonesia menjadi negara maju pada ahun 2045.

Setidaknya, agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak melambat di bawah 5%, maka pemerintah harus mengantisipasi beberapa hal. 

Baca Juga: Bank Dunia Kerek Proyeksi Pertumbuhan RI Jadi 5% pada 2024, Ini Sederet Tantangannya

Pertama, menjaga harga yang diatur pemerintah  dan pangan tetap stabil, tidak menaikan tarif listrik dan LPG 3 kg.

Kedua, kebijakan yang pro pada masyarakat ekonomi kelas menengah yang saat ini tengah mengalami tekanan. Salah satunya dengan tidak menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×