Reporter: Lidya Yuniartha, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia mengklaim sudah ada sekitar 30 investor yang menyatakan minat untuk berinvestasi di ibukota negara yang baru atau ibukota baru.
Nantinya para investor yang ingin investasi di ibukota baru cukup datang ke Badan Otorita Ibukota tanpa harus lewat mekanisme normal yakni mendaftar ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pemerintah juga menyatakan membuka diri bagi semua calon investor baik negara, badan usaha milik negara, badan investasi pemerintah, maupun swasta baik nasional maupun swasta asing untuk join bergabung membangun investasi di ibukota negara yang baru.
Baca Juga: Luhut: Ada 30 perusahaan besar yang siap ikut bangun ibu kota baru
Apalagi kebutuhan dana untuk membangun ibukota baru cuku besar yakni mencapai Rp 466 triliun. Rencananya pemerintah akan mengeluarkan bujet dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp 96 triliunan.
Sementara untuk swasta murni yang diharapkan masuk menggarap proyek di ibukota baru investasinya ditargetkan sekitar Rp 120 triliunan.
Baca Juga: Bandara di ibu kota baru akan dibangun akhir 2021, Kemenhub adakan sayembara desain
Lalu sisanya akan ditawarkan dengan mekanisme Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyeksi kebutuhan investasi yang akan dialokasikan untuk proyek KPBU mencapai Rp 265,2 triliun.