Reporter: Lidya Yuniartha, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Negara yang disebut-sebut berminat investasi ke ibukota baru lainnya yang kelima, adalah Arab Saudi. Memang belum ada komitmen resmi dari negara ini, tapi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada pekan lalu secara langsung telah melobi negeri kiblat umat muslim ini untuk berinvestasi di ibukota negara baru.
Menkeu menyampaikan tawaran investasi Soverign Wealth Fund (SWF) saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al - Jadaan di Riyadh, Ahad (23/2). Menkeu mengklaim ada sambutan positif dari Al Jadaan.
Baca Juga: Menkeu jualan SWF ke Arab Saudi, ini penjelasan Menko Airlangga soal rencana SWF
Keenam Australia. Keterlibatan Australia di proyek ibukota baru diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga bilang minat tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat bertemu Presiden Joko Widodo awal Februari 2020 lalu.
"Perdana Menteri Australia mereka menunggu (SWF)ini, MBZ (Sheikh Mohamed Bin Zayed Putra Mahkota Abu Dhabi Uni Emirat Arab) juga menunggu SWF Indonesia kapan diterbitkan. Termasuk yang diminta Masayosi Son, (Chief Executive Officer Softbank dan juga pengarah Ibu Kota Negara baru)," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pekan lalu.
Baca Juga: Meskipun sovereign wealth fund belum lahir investor asing sudah antre, siapa mereka?
Ketujuh Norwegia, sebelumnya negara ini menyatakan minat untuk berinvestasi di bidang energi untuk mendukung ibukota baru. Hanya saja belum ada bentuk riil dari investasi tersebut termasuk siapa swata Norwegia yang akan terlibat di proek ini.
Kedelapan Inggris. Minat investor dari Iggris ini pernah diungkapkan oleh Bambang Brodojonegoro saat menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bappenas medio 2019. Namun hingga kini belum ada kabar lanjutan soal rencana keterlibatan Inggris di proyek ibukota baru ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News