kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.676   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.522   -48,37   -0,56%
  • KOMPAS100 1.180   -7,88   -0,66%
  • LQ45 857   -6,19   -0,72%
  • ISSI 299   -0,47   -0,16%
  • IDX30 443   -3,74   -0,84%
  • IDXHIDIV20 513   -5,47   -1,05%
  • IDX80 133   -0,97   -0,73%
  • IDXV30 136   -0,47   -0,35%
  • IDXQ30 142   -1,30   -0,91%

SDA, minyak, dan infrastruktur jadi tantangan RI


Kamis, 23 Oktober 2014 / 16:20 WIB
SDA, minyak, dan infrastruktur jadi tantangan RI
ILUSTRASI. Promo Alfamart Serba Gratis Periode 1-15 Mei 2023.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Perekonomian Indonesia menghadapi berbagai tantangan sulit ke depan. Tantangan ini harus bisa dilewati untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual berpendapat, ada tiga permasalahan yang bisa menjadi risiko Indonesia ke depan. Pertama, Indonesia sangat tergantung pada sumber daya alam. Jadi ketika harga komoditas melemah maka ekspor Indonesia lesu.

Menurut David, Indonesia harus mengarahkan ekspor pada produk manufaktur. Kedua, Indonesia masih terbuka dengan minyak sehingga anggaran subsidi BBM tergolong besar. "Apalagi sasaran subsidi Indonesia tidak tepat," ujar David ketika dihubungi KONTAN, Kamis (23/10). Maka dari itu, pemerintahan Jokowi perlu menaikkan harga BBM dan memperbaiki target penerima subsidi. Ketiga, infrastruktur perlu dipercepat. 

Kalau tiga hal itu diperbaiki maka pertumbuhan Indonesia bisa lebih baik tahun depan. Meskipun dalam hal ini David melihat pertumbuhan tahun depan masih mengalami tantangan berat. "Antara 5%-5,5%. Tergantung apa yang dilakukan pemerintah tahun depan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×