Reporter: Hans Henricus , Yohan Rubiyantoro | Editor: Tri Adi
SERANG. Jika pemerintah bisa menjalankan berbagai pembenahan dengan baik, maka seharusnya krisis listrik yang kerap terjadi di beberapa tempat tidak akan terjadi lagi. Apa lagi, berbagai langkah pembenahan itu dicanangkan sendiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono.
Langkah pembenahan itu, antara lain, mengalirkan kelebihan listrik di pabrik-pabrik pada masyarakat luas. Lalu, mempercepat perbaikan saluran transmisi, distribusi, dan gardu, serta menghemat listrik. "Kami telah bertekad dengan segala upaya, tahun 2010 ini permasalahan byarpet dapat diatasi," kata SBY saat meresmikan unit satu PLTU Banten 2 Labuan, Kamis (28/1).
Presiden juga sudah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang percepatan proyek 10.000 megawatt (MW) tahap I dan tahap II, serta instruksi untuk mengatasi krisis listrik. Isinya, kembali meminta seluruh kantor pemerintah maupun swasta, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat hiburan terus menghemat listrik.
"Saya berharap para menteri, gubernur, bupati, walikota, semua instansi pemerintah bertanggungjawab untuk menghemat listrik," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News