kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SBY ingin jadi guru usai jabatan presiden berakhir


Rabu, 04 Desember 2013 / 21:27 WIB
SBY ingin jadi guru usai jabatan presiden berakhir
ILUSTRASI. Komunitas korban asuransi melakukan aksi damai di depan gedung DPR-MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Partai Demokrat menilai, pendapat Anas Urbaningrum soal usulan agar Susilo Bambang Yudhoyono mencapres, merupakan urusan pribadi. Anas mengusulkan agar SBY maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2014.

"Saya menanggapi pendapat Anas itu saya kira itu urusan pribadi Anas, karena beliau sudah di luar Partai Demokrat," kata Ketua DPP Demokrat, Sutan Bathoegana di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Sutan berpendapat, mustahil SBY mencalonkan dirinya sebagai calon wakil presiden. "Saya rasa tidak mungkin, kayak orang kemaruk kekuasaan saja," tuturnya.

Ketua Komisi VII itu mengatakan, Demokrat telah menggelar konvensi untuk mencari pengganti SBY pada Pemilu 2014.

"Pak SBY itu sudah selesai, mau jadi guru, enggak mau jadi yang macam-macam," katanya.

Sebelumnya, Mantan Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi calon wakil presiden pada Pilpres tahun 2014 mendatang. Hal tersebut demi meningkatkan elektabilitas partai berlambang mercy tersebut.

"SBY turunkan diri jadi cawapres," ujar Anas saat berbincang di kantor redaksi Tribunnews, Selasa(3/12/2013).

Anas mengatakan sikap rela berkorban harus ditunjukkan SBY seperti saat dia menggeser posisinya sebagai ketua umum. Padahal, saat itu SBY sudah menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×