Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
BOGOR. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan program pembangunan yang sudah direncanakan tidak berjalan lancar. Dia menyebutkan ada dua penghambatnya.
Ganjalan tersebut dipaparkan SBY dalam pidato sambutan rapat kerja pemeirntha dengan pelaku usaha untuk membahas masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia di Istana Bogor, Senin (18/4).
Ganjalan pertama menyangkut komitmen dan implementasi. "Saya katakan sekarang ini time to act. Saudara-saudara memiliki komitmen, terima kasih, tinggal implementasinya. Saya katakan implementasikan, laksanakan, dengan demikian, rakyat negara kita semua tidak mendapatkan cek kosong," katanya.
SBY menyinggung dalam rapat kerja sebelumnya BUMN telah menyatakan komitmennya terlibat dalam masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi sampai tahun 2025. BUMN berkomitmen menyediakan anggaran belanja dalam sebesar US$100 miliar dalam program percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi tersebut.
Kedua, SBY mengatakan pemanfaatan momentum. Dia berharap, Indonesia menuju tingkat yang lebih baik ditengah kondisi ekonomi Asia yang terus bangkit. "Kita jangan menyia-nyiakan, lambat dan tidak melaksanakan yang direncanakan," katanya.
SBY meminta para menteri di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu jilid II untuk terus bekerja keras dan mengambil setiap peluang yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News