CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Sandiaga Uno: Kredit pemulihan Rp 3 triliun bakal digulirkan kepada pelaku pariwisata


Rabu, 20 Januari 2021 / 16:54 WIB
Sandiaga Uno: Kredit pemulihan Rp 3 triliun bakal digulirkan kepada pelaku pariwisata
ILUSTRASI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno menggelar rapat terbatas bersama dengan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. Hal ini untuk membahas Percepat penyaluran bantuan pembiayaan kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sandiaga menyebut, skema pembiayaan yang sangat diperlukan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah melambatnya ekonomi imbas pandemi covid-19 saat ini. Ia menilai, perlu skema kredit pemulihan untuk pariwisata dan ekonomi kreatif yang disebutnya sebagai KPP (kredit pemulihan Parekraf). "Ini yang kita harapkan mungkin jumlahnya bisa kita mulai dengan angka Rp 3 triliun," kata Sandi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Rabu (20/1).

Meski begitu, Sandi menekankan penyaluran bantuan pembiayaan harus bersifat bottom up. Sehingga seluruh penerima bantuan pembiayaan diharapkannya dapat tepat sasaran, yakni para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi covid-19.

Mereka yang tercatat sebagai penerima kredit mendapatkan bantuan dengan jumlah minimal sebesar Rp 50 juta per orang. Tujuannya untuk dapat digunakan sebagai modal kerja dalam memulai kembali usaha pasca pandemi covid-19. "Mereka yang terdampak akan diprioritaskan, mulai dari pengusaha hotel-hotel melati sampai ke home stay. Juga para penyelenggaraan wisata mikro seperti desa wisata, warung-warung, gerai-gerai ada dalam status kecil dan mikro," jelas Sandi.

Baca Juga: Bakal perpanjang PPKM di Jawa-Bali dua pekan, ini pertimbangan pemerintah

Lebih lanjut Sandi mengatakan, pertemuan tersebut juga membahas tentang akses pembiayaan yang murah dan cepat bagi para pelaku UMK di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia berharap, percepatan pembiayaan tersebut dapat dirampungkan dalam 1-3 bulan ke depan.

"Kami menyepakati bahwa ke depan konsepnya bukan trickle down tapi bottom up di mana kita meng-created permintaan atau meng-created demand melalui kerja berbasis cluster, seperti home stay, fashion dan kuliner. Ini akan digarap skema-skema pembiayaan yang lebih berpihak kepada ekonomi kecil dan mikro di sektor parekraf," ungkap Sandi.

Sandi mengatakan, salah satu yang dilakukan adalah skema subsidi untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang akan dilanjutkan pada tahun 2021. Skema subsidi lewat pembiayaan dan pembinaan tersebut diharapkan dapat mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional yang menjadi sumber mata pencarian bagi 34 juta masyarakat Indonesia.

"Terakhir, kita akan melihat bagaimana skema social credit melalui bank wakaf mikro yang bisa juga kita gunakan untuk pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, karena mereka bisa mengakses pembiayaan yang lebih sederhana dan berbasis komunikasi. Saya berterima kasih ini satu langkah kolaborasi yang mudah-mudahan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya," tutur Sandi.

Selanjutnya: Menparekraf bahas infrastruktur di 5 destinasi super prioritas dengan Kominfo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×