kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

RUU Mata Uang belum tuntas, DPR ajukan dua opsi bagi pemerintah


Selasa, 05 April 2011 / 11:03 WIB
RUU Mata Uang belum tuntas, DPR ajukan dua opsi bagi pemerintah
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta.


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Masalah tanda tangan masih menjadi penghambat pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Mata Uang. DPR pun mulai gerah dengan tertundanya penyelesaian pembahasan RUU Mata Uang tersebut.

Karena itu, Ketua Panitia Kerja RUU Mata Uang Achsanul Qosasi memberikan dua opsi bagi pemerintah. Opsi itu yakni, pemungutan suara pada paripurna Kamis (7/4) mendatang atau RUU Mata Uang tersebut ditunda hingga pada sidang paripurna ke-4 tahun ini. "Itu pilihannya," tandas Achsanul, Selasa (5/4).

Rencananya, DPR akan melemparkan opsi tersebut kepada pemerintah dalam rapat kerja yang berlangsung pukul 15.00 WIB, Selasa (5/4). Menurut Achsanul, pemerintah harus memilih salah satu opsi tersebut bila soal tanda tangan itu belum menunjukkan titik temu.

Hingga rapat kerja yang berlangsung kemarin malam, tiga fraksi tidak setuju pemerintah membubuhkan tandatangannya di atas uang kertas. Ketiga fraksi itu yakni PDI Perjuangan, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Hati Nurani Rakyat (Hanura). Sementara fraksi lainnya sudah setuju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×