Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kian tertekan menuju level Rp 14.000 per dollar AS siang ini, Kamis (27/2). Mengacu pada pasar spot maupun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar mata uang Garuda tersebut telah terdepresiasi lebih dari 2% selama sepekan terakhir.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengatakan, pelemahan nilai tukar pada hari ini masih merupakan dampak dari pelepasan portofolio asing dari aset emerging markets termasuk Indonesia.
Baca Juga: Rupiah hari ini menembus level Rp 14.000 per dolar AS di kurs Jisdor
“Investor keluar menuju aset yang dipandang lebih aman terutama obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS,” tutur Nanang saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/2).
Meningkatnya arus pembelian obligasi AS, lanjut Nanang, juga menyebabkan yield instrumen tersebut menurun hingga level 1,3%.
Adapun Nanang memastikan, BI tetap berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
“Kami tetap ada di pasar spot, bonds, dan DNDF untuk memastikan volatilitas kurs rupiah tetap terkelola dalam batas yang wajar,” kata Nanang.
Baca Juga: Rupiah semakin melemah, BI perkuat intervensi
Ia menyebut, saat ini BI melakukan intervensi paling besar pada pasar obligasi domestik dan pasar DNDF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News