Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman menilai nilai tukar rupiah yang terus mengalami depresiasi, mempengaruhi pola konsumsi masyarakat dalam beberapa hari ini. Itu pula yang membuat kepercayaan masyarakat atas kondisi ekonomi mengalami penurunan dibandingkan bulan Agustus 2014.
Salah satu dampak langsung yang dirasakan masyarakat ketika pelemahan rupiah adalah mempengaruhi kebiasaan belanja mereka. Terutama untuk barang-barang yang berasal dari impor, karena menjadi lebih mahal karena rupiah melemah.
Selain itu, masyarakat juga lebih pesimis dibanding bulan lalu setelah terjadi gejolak politik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Masyarakat hawatir akan efektifitas jalannya pemerintahan," ujar Juniman, Rabu (8/10).
Namun, pesimisme itu menurut Juniman hanya akan terjadi dalam kurun waktu satu hingga dua bulan ke depan, maksimal hingga akhir tahun 2014. Selanjutnya, di tahun 2015 kepercayaan konsumen diperkirakan akan kembali pulih.
Sebab, menurut Juniman mereka yakin pemerintahan yang akan dipimpin presiden Joko Widodo bisa mengatasi tekanan dari parlemen. Meskipun, kepercayaan konsumen tersebut akan dipengaruhi jika Jokowi memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Sebelumnya, Australia and New Zaeland (ANZ) Banking Group menilai, tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia pada bulan September 2014 turun dibandingkan bulan Agustus.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan ANZ-Roy Morgan kepercayaan konsumen pada bulan September sebesar 161,1. Angka tersebut turun tipis yaitu sebesar 0,2 poin dibandingkan bulan Agustus 2014 yang mencapai 161,4.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News